PDAM Makassar

CEK FAKTA: Awan Chemtrail Berbahaya Mengakibatkan Keracunan

CEK FAKTA: Awan Chemtrail Berbahaya Mengakibatkan Keracunan

KabarMakassar.com -- Ramai beredar di berbagai media massa yang membahas terkait issu chemtrail yang dianggap berbahaya karena dapat mengakibatkan keracunan hingga berujung kematian bagi orang yang terkena.

Dalam vidio yang berdurasi 40 detik dan telah dibagikan berkali-kali tersebut, berisikan awan mirip sisa pesawat yang direkam warganet di Buah Batu Bandung, Jawa Barat pada 7 Februari 2022. 

Perekam menyebut chemtrail yang merupakan Chemistry atau (kimia) dan (trails) jejak yang diartikan dengan penyebaran beracun atau berbahaya melalui pesawat terbang. 

"Ini chemtrails kedua dalam seminggu yang saya lihat di daerah Buah Batu. Ini panjang sekali chemtrailnya nih, tuh tuh tuh baru saja pesawatnya tadi lewat. Siap-siap warga Bandung kayaknya bakal banyak lagi orang yang akan meninggal nih keracunan," ucap perekam dalam vidio tersebut.

Vidio lainnya juga membahas terkait chemtrail di Pekanbaru. "Lokasi di Pekanbaru, chemtrail baru disebar ini yang tadi pagi chemtrail sudah disebar sudah mengembun sudah menjadi awan dan sebentar lagi siap-siap hujan, hujan racun. Hati-hati yang pengendara pakai pengaman selalu untuk mata dan kulit," sebutnya.

Hasil Cek Fakta: Berdasarkan hasil penelusuran tim Cek Fakta KabarMakassar, informasi tersebut telah ditepis oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Melansir akun resmi instagram @infobmkg, BMKG mengkalim informasi tersebut adalah Hoax.

"Pertama belum ada laporan resmi atau publikasi ilmiah terkait dampak buruk dan kandungan berbahaya dari chemtrails kedua tidak adanya kaitan antara chemtrails dengan penyebaran varian omicron," publis BMKG.

BMKG melalui postingannya menyebutkan fenomena dalam video adalah Contrail atau Condensation Trail. Fenomena seperti ini sesungguhnya sangat sering terjadi di Indonesia bahkan di seluruh penjuru dunia ini.

Condensation trail terbentuk dari gas buang yang dihasilkan oleh mesin pesawat. Ketika mesin pesawat membakar bahan bakarnya maka ia akan menghasilkan gas buang berupa karbon dioksida dan uap air. Yah… mirip seperti asap knalpot kendaraan kita.

Gas buang yang berupa uap air ini kemudian mengembun atau terkondensasi akibat suhu udara di luar pesawat yang sangat dingin. Sementara terkait kedinginan suhu, umumnya ketinggian jelajah pesawat terbang berada diatas 30000 kaki atau sekitar 10000 meter. Suhu udara pada ketinggian ini adalah -30 hingga -40 derajat Celsius, dinginnya kira-kira 2 – 3 kali lebih dingin dari freezer kulkas.

Suhu yang sangat dingin ini menyebabkan uap air dari gas buang pesawat tadi mengembun menjadi titik air dan membeku menjadi kristal es dengan sangat cepat. Kristal-kristal es inilah yang terlihat dari permukaan bumi seperti awan. Kristal es yang membentuk contrail dapat langsung menghilang atau bertahan lama tergantung pada kelembapan udara di sekitarnya. Jika udara di sekitarnya kering maka contrail akan menguap kembali dalam waktu singkat, namun sebaliknya jika udara cukup lembap maka contrail dapat bertahan dalam waktu yang cukup lama.

Contrail tidak berbahaya bagi manusia, hewan, maupun tumbuhan. Contrail juga tidak dapat turun menjadi hujan karena posisinya yang sangat tinggi menyebabkan kristal-kristal es contrail menguap di sepanjang perjalanannya jauh sebelum menyentuh tanah.

Kesimpulan: Vidio yang beredar tidak dapat dipastikan secara ilmiah terkait dampak buruk dan kandungan berbahaya dari chemtrails. Juga tidak adanya kaitan antara chemtrails dengan penyebaran varian omicron, sehingga vidio yang beredar adalah Hoax.

Cermat dan hati-hati dalam menerima informasi. Hindari menyebarkan informasi yang tidak jelas sumbernya dan tidak bisa dipertanggungjawabkan. Ingat untuk Cek dulu Sebelum Share.

Penulis : Zul Tamzil

Editor : Herlin Sadid

Pemprov Sulsel
DPRD Kota Makassar
Pemkab Sinjai
Pelindo