PDAM Makassar

Hari Internasional Mengakhiri Impunitas Kejahatan Terhadap Jurnalis

Hari Internasional Mengakhiri Impunitas Kejahatan Terhadap Jurnalis

Kabar Makassar.com -- HARI ini  2 November, dunia memperingat Hari Internasional untuk Mengakhiri Impunitas atas Kejahatan terhadap Jurnalis. Tanggal itu dipilih untuk memperingati pembunuhan dua jurnalis Prancis di Mali pada 2013 silam.

Kedua wartawan itu adalah Ghislaine Dupont (57) dan Claude Verlon (55) yang diculik dan ditembak mati oleh apa yang disebut para pejabat Prancis sebagai kelompok teroris. Insiden itu terjadi setelah mereka mewawancarai seorang juru bicara separatis Tuareg di kota bergolak Kidal, Mali Timurlaut, pada Sabtu 2 November 2013.

Pembunuhan Dupont dan Verlon menyulut reaksi jurnalis, termasuk masyarakat internasional. Majelis Umum PBB melalui  Resolusi Sidang Umum A / RES / 68/163 mengutuk semua serangan dan kekerasan terhadap jurnalis dan pekerja media, serta  menetapkan 2 November sebagai "Hari Internasional untuk Mengakhiri Impunitas atas Kejahatan terhadap Jurnalis. 

PBB juga mendesak Negara-negara Anggota untuk melakukan yang terbaik untuk mencegah kekerasan terhadap jurnalis dan pekerja media, untuk memastikan akuntabilitas, mengadili para pelaku kejahatan terhadap jurnalis dan pekerja media, dan memastikan bahwa para korban memiliki akses ke pemulihan yang sesuai.

Kebijakan tersebut menyerukan kepada negara-negara untuk mempromosikan lingkungan yang aman dan kondusif bagi jurnalis untuk melakukan pekerjaan mereka secara mandiri dan tanpa campur tangan yang tidak semestinya.

Impunitas atau keadaan tidak dapat dipidana telah menyebabkan lebih banyak pembunuhan dan seringkali menjadi gejala dari konflik yang akan memburuk dan rusaknya sistem hukum serta peradilan.

Tahun ini tema yang digunakan adalah jurnalisme tanpa takut.

Bagaimana Indonesia? praktek-praktek impunitas terhadap jurnalis sepertinya tidak akan pernah berakhir. Kasus paling mutakhir misalnya, pembunuhan jurnalis sulawesion.com Demas Laira, Akhir Agustus 2020.

Demas ditemukan tak bernyawa  di pinggir Jalan Poros Mamuju-Palu, Desa Tobinta Kecamatan Karossa, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, Kamis (20/8/2020) dini hari. Demas Laira terbunuh dengan  17 luka tusukan. Meski polisi sudah menangkap sejumlah pelaku namun TPF Demas Laira menilai kasus ini masih dipenuhi tanda-tanya. 

Kasus Demas hanya salah satu kasus misterius pembunuhan jurnalis di Indonesia yang hingga kini kasusnya menjadi "gelap".

SEJAK 1996, sudah 13 jurnalis di Indonesia yang terbunuh karena pekerjaannya sebagai pewarta. Dari 13 kasus, sembilan diantaranya hingga kini masih masuk kategori “dark number”.

Kenapa "Dark Number" karena sembilan pembunuhan jurnalis tersebut belum terungkap secara faktual. Para pelakunya belum diadili dan atau diadili, tapi pelakunya dianggap samar alias tidak jelas. 

Salah satu kasus yang paling menarik adalah pembunuhan jurnalis wartawan harian Metro Manado, Aryono Linggotu (26), November 2012 silam. Kasus Ryo sendiri sudah selesai. namun kuat dugaan, pelaku yang divonis bersalah, bukanlah pelaku utamanya.

Kasus Ryo sendiri rada-rada mirip dengan peristiwa pembunuhan jurnalis Ridwan Salamun, jurnalis SunTV yang dibunuh sekelompok orang saat meliput bentrokan warga di Desa Fiditan, Kecamatan Dullah Utara, Tual, Maluku pada 21 Agustus 2010 lalu. Pelaku pembunuhan adalah sekelompok pemuda yang terlibat bentrokan. Polisi sempat menangkap 13 pelaku, namun akhirnya menetapkan tiga tersangka yang diadili.

Ketiga terdakwa kasus pembunuhan Ridwan Salamun yang diadili adalah Hasan Tamange, Ibrahim Raharusun, dan Sahar Renuat. Namun anehnya pada vonis 9 Maret 2011, Pengadilan Negeri Tual menetapkan ketiga terdakwa tersebut tidak terbukti melakukan penganiayaan dan akhirnya divonis bebas murni. Untungnya, pada saat kasasi, Mahkamah Agung menghukum para pelaku dengan vonis empat tahun penjara pada 2 Januari 2012 lalu.

Selain kasus Demas dan Ryo yang misterius, setidaknya ada delapan kasus pembunuhan jurnalis lain yang kasusnya tak terselesaikan, hingga saat ini.

Berikut ini sejumlah kasus pembunuhan para pewarta di Indonesia, yang menjadi "Dark Number" 

1. Kasus pembunuhan Fuad Muhammad Syarifuddin alias Udin (jurnalis Harian Bernas di Yogyakarta, 16 Agustus 1996)
2. Naimullah (jurnalis Harian Sinar Pagi di Kalimantan Barat, ditemukan tewas pada 25 Juli 1997)
3. Agus Mulyawan (jurnalis Asia Press di Timor Timur, 25 September 1999)
4. Muhammad Jamaluddin (jurnalis kamera TVRI di Aceh, ditemukan tewas pada 17 Juni 2003)
5. Ersa Siregar, jurnalis RCTI di Nangroe Aceh Darussalam, 29 Desember 2003)
6. Herliyanto (jurnalis lepas tabloid Delta Pos Sidoarjo di Jawa Timur, ditemukan tewas pada 29 April 2006)
7. Adriansyah Matra’is Wibisono (jurnalis TV lokal di Merauke, Papua, ditemukan tewas pada 29 Juli 2010) 
8. Alfred Mirulewan (jurnalis tabloid Pelangi, Maluku, ditemukan tewas pada 18 Desember 2010).
9. Aryono Linggotu (jurnalid Harian Metro Manado, ditemukan tewas pada 26 November 2012) 
10. Demas Laira ( jurnalis siber sulawesiOn.com ditemukan tewas pada 28 November 2020)

Kita berharap dengan momentum Hari Internasional untuk Mengakhiri Impunitas atas Kejahatan terhadap Jurnalis, masyarakat dan pemerintah kembali membuka mata dan hatinya.

Sebab jika ini pembunuhan-pembunuhan tidak terungkap, dan para pelakunya tidak diadili, maka tema peringatan hari impunitas bagi para jurnalis hari ini: Jurnalisme Tanpa Rasa Takut itu tak ubahnya hanya sebuah humor yang sebenarnya tak lucu.

Mari akhiri impunitas bagi para pelaku kekerasan terhadap jurnalis, dengan mendorong dibukanya kasus-kasus pembunuhan para Jurnalis.

Penulis : Redaksi

Editor : Redaksi

Pemprov Sulsel
DPRD Kota Makassar
Pemkab Sinjai
Kabar Serupa :
Pesan Damai untuk Dunia Pada Piala Dunia 2022
Kabar Tajuk

Pesan Damai untuk Dunia Pada Piala Dunia 2022

21.11.2022 - 13:35
Menuntut Keadilan, Cerita Difabel di Makassar
Kabar Tajuk

Menuntut Keadilan, Cerita Difabel di Makassar

22.08.2022 - 08:00
Tajuk: Belajar Dari Liga Champion Tahun Ini
Kabar Tajuk

Tajuk: Belajar Dari Liga Champion Tahun Ini

09.05.2019 - 04:00
Jejak Perjuangan Perempuan Sulawesi Selatan
Kabar Tajuk

Jejak Perjuangan Perempuan Sulawesi Selatan

21.04.2019 - 03:51
Pemilu 2019 dan Jurnalisme Kolaboratif Indonesia
Kabar Tajuk

Pemilu 2019 dan Jurnalisme Kolaboratif Indonesia

16.04.2019 - 13:16
Pelindo