KabarMakassar.com — PJ Sekda Kota Makassar, Firman Hamid Pagarra, menghadiri lokakarya yang diadakan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Republik Indonesia di Holiday Inn and Suite Jakarta Gajah Mada pada Selasa (7/5).
Kegiatan ini membahas “Peran strategis pelaksanaan kerja sama daerah dengan luar negeri dalam rangka mendukung penyediaan pelayanan publik di bidang pengelolaan sampah.”
Dalam kesempatan ini, Firman Pagarra menegaskan komitmen kota Makassar untuk menjadi Kota Low Carbon City dengan layanan publik yang unggul dalam pengelolaan sampah.
Firman Pagarra mengatakan visi misi Wali Kota Makassar, Moh. Ramdhan Pomanto khususnya menjadikan Makassar sebagai Kota Low Carbon City dibuktikan dengan adanya kerjasama yang telah terjalin antara Pemerintah Kota Makassar dan United States Agency International Development (USAID) Indonesia lewat program Clean Cities, Blue Ocean (CCBO).
“Tema hari ini sejalan dengan visi misi kami. Kurang lebih sudah tiga tahun kota Makassar sudah bekerjasama dengan pihak USAID lewat program CCBO. Ini salah satu program untuk mendukung transformasi Makassar menjadi kota dengan emisi karbon rendah,” ucap Firman.
Program ini telah berjalan selama kurang lebih tiga tahun dengan tujuan membentuk ekosistem pengelolaan sampah yang berkelanjutan dan mendorong desentralisasi pengelolaan sampah berbasis masyarakat.
Selain itu, Firman Pagarra menjelaskan bahwa Pemkt Makassar sedang mengimplementasikan beberapa program pendukung untuk mewujudkan Makassar Low Carbon City, seperti penggunaan panel surya di sekolah-sekolah dan puskesmas, serta promosi penggunaan mobil dan motor listrik di dinas-dinas perkantoran.
“Kota Makassar sangat dukung penerapan emisi karbon rendah. Terbukti adanya panel surya yang dibuat di sekolah-sekolah dan puskesmas. Penggunaan mobil dan motor listrik di dinas-dinas perkantoran,” tuturnya.
Kepala Pusat Fasilitasi Kerja Sama, Sekretariat Jenderal Kemendagri RI, Ahmad Fajri, menyatakan bahwa tujuan lokakarya ini adalah untuk meningkatkan pelayanan publik dan pembangunan massif di daerah.
Salah satu solusi yang diusulkan adalah melalui kerja sama dengan pihak luar negeri, terutama dalam bidang pengelolaan sampah, sebagai upaya mengatasi keterbatasan sumber daya.
Sesi lokakarya juga menampilkan paparan dari narasumber, termasuk Country Director USAID yang membahas keberhasilan program CCBO di Kota Makassar, serta perwakilan dari Japan International Cooperation Agency (JICA) yang memaparkan proyek persampahan daerah.
“Salah satu upaya untuk mengatasi keterbatasan tersebut adalah melalui kerja sama dengan pihak luar negeri. Apalagi khususnya di bidang pengelolaan sampah,” tutupnya.