KabarMakassar.com — Calon Wakil Presiden (cawapres) nomor 2, Gibran Rakabuming Raka mengaku kaget mendengar keluhan para warga Makassar, Sulawesi Selatan soal pemadaman listrik yang terjadi setiap hari.
Berdasarkan data KabarMakassar.com dalam beberapa pekan terakhir, pemadaman bergilir terus berlangsung hingga hari ini Sabtu (25/11). Dimana pemadaman listrik setiap hari dikeluhkan warga. Padam listrik berlangsung 5 jam hingga 6 jam.
Pemadaman listrik bergilir di Sulsel terbilang parah dikatakan putra sulung Presiden Joko Widodo itu.
"Listrik padam 6 jam tiap hari, itu termasuk agak parah banget sih," kata Gibran saat menerima keluhan warga di Makassar, pada Jumat malam (24/11).
Ia bercerita, pemadaman listrik sejatinya suatu hal normal. Tapi, ketika terjadi setiap hari dengan waktu lama sangat merugikan warga. Khususnya pelaku usaha menengah ke bawah atau UMKM.
"Kalau di Jawa itu (mati lampu), lima menit aja udah komplain,"tuturnya.
Gibran berjanji akan menampung semua keluhan warga Kota Makassar. Termasuk, ia akan segera berkoordinasi dengan PLN dan pemerintah terkait pemadaman listrik itu.
"Nanti kami coba koordinasikan Wali Kota sama PLN kendalanya ada di mana,"tandas Walikota Solo itu.
Menurut Gibran komplain melalui media sosial sesuatu hal yang wajar. Pemerintah harus cepat tanggap permasalahan yang terjadi.
"Normal aja (komplain di sosmed), kalau di Solo kita memang sering bahas di sosmed, kita punya tim selama 24 jam, misalnya ada aspal bolong, butuh ambulans, pohon roboh kalau hujan, ada juga yang komplain masalah PLN tapi enggak separah kayak di Makassar sih," katanya.
Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka menghadiri acara jalan sehat di Jalan Jenderal Sudirman, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Gibran terlihat berinteraksi dengan warga. "Sehat semua ya? Udah sarapan kan? Nanti habis jalan pagi sarapan bareng semua ya," sapa Gibran kepada warga yang hadir, Sabtu (25/11).
Warga tampak antusias menyambut kehadiran Gibran. Selain itu, Gibran juga membagikan sejumlah pernak-pernik berupa gantungan kunci.
Sementara itu, Manager Komunikasi dan TJSL PLN UID Sulselrabar, Ahmad Amirul Syarif mengatakan pemadaman listrik selama ini terjadi akibat adanya gangguan sistem kelistrikan akibat fenomena El Nino.
Ahmad mengungkap musim kering yang berkepanjangan ini berdampak terhadap berkurangnya debit air sehingga menyebabkan kemampuan PLTA turun sekitar 75 persen dari 850 Megawatt (MW) menjadi 200 MW.
"Selama ini Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) menanggung beban yang cukup tinggi sehingga jatuh tempo untuk dilakukan pemeliharaan," ungkapnya dalam keterangan resmi yang diterima, Sabtu (25/11).
Pihaknya menjelaskan saat ini PLN tengah berupaya melakukan pemeliharaan dengan memperbaiki kondisi sesegara mungkin.
"Saat ini petugas PLN tengah berupaya semaksimal mungkin untuk melakukan pemeliharaan PLTU agar sesegera mungkin dapat kembali beroperasi maksimal guna menopang kondisi Kelistrikan Sistem Sulbagsel," sambungnya.