kabarbursa.com
kabarbursa.com

Tips Sehat Berpuasa bagi Penderita Hipertensi agar Tetap Stabil!

Tips Sehat Berpuasa bagi Penderita Hipertensi agar Tetap Stabil!
Ilustrasi pemeriksaan tekanan darah (Dok: Int)
banner 468x60

KabarMakassar.com — Menjalani ibadah puasa bagi penderita hipertensi atau tekanan darah tinggi memang bisa terasa sulit. Walau demikian, berdasarkan Alodokter yang merupakan mitra resmi Kementerian Kesehatan, selama tidak mengalami komplikasi yang serius, tetap menjaga pola hidup yang sehat, dan secara rutin mengonsumsi obat-obatan sesuai resep dokter, maka menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan seharusnya tetap bisa dilaksanakan dengan lancar tanpa hambatan yang berarti.

Puasa di bulan Ramadhan merupakan kewajiban yang harus dijalani oleh setiap umat Muslim di seluruh dunia. Selain menahan rasa lapar dan haus, puasa juga memiliki berbagai manfaat positif untuk kesehatan tubuh. Namun, bagi beberapa orang dengan kondisi kesehatan tertentu, seperti penderita tekanan darah tinggi atau hipertensi, menjalani puasa dapat menimbulkan rasa khawatir.

Padahal, meskipun terdapat kekhawatiran tersebut, perubahan pola makan dan tidur yang terjadi selama bulan Ramadhan justru bisa berkontribusi dalam menurunkan tekanan darah pada sebagian penderita hipertensi.

Berikut disertakan sejumlah tips untuk menjalani puasa bagi penderita tekanan darah tinggi atau hipertensi.

1. Penuhi kebutuhan cairan tubuh

Menjaga kecukupan cairan tubuh ketika berpuasa sangat penting untuk dilakukan. Hal ini tidak hanya berfungsi untuk mencegah dehidrasi, tetapi juga mendukung proses metabolisme tubuh agar tetap berjalan dengan baik. Selain itu, memastikan tubuh tetap terhidrasi dengan cukup cairan juga dapat berperan dalam mengontrol kadar tekanan darah, yang sangat penting, terutama bagi penderita hipertensi.

Untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh, dianjurkan untuk mengonsumsi sekitar 8 gelas air setiap hari, yang bisa anda bagi saat waktu sahur dan berbuka puasa. Di samping itu, anda sebaiknya membatasi konsumsi minuman yang mengandung kafein, misalnya kopi, teh, dan minuman bersoda. Hal ini karena kafein bisa menyebabkan peningkatan tekanan darah, yang dapat menambah beban tubuh selama berpuasa.

2. Batasi makanan yang tinggi garam

Bagi penderita hipertensi, amat disarankan untuk menghindari konsumsi makanan yang mengandung garam dalam jumlah tinggi, baik pada saat sahur maupun berbuka puasa. Ini dikarenakan garam bisa memicu peningkatan tekanan darah dengan cepat, yang tentunya dapat memperburuk kondisi kesehatan penderita hipertensi.

Oleh sebab itu, penting untuk membatasi jumlah konsumsi garam dalam makanan sehari-hari agar tetap dalam jumlah yang aman. Sebaiknya, asupan garam dibatasi maksimal dua gram per hari, yang setara dengan sekitar satu sendok teh. Dengan membatasi konsumsi garam, Anda dapat menjaga keseimbangan tekanan darah dan mendukung kesehatan tubuh selama menjalani puasa.

3. Konsumsi banyak buah dan sayur

Masukkan sayur-sayuran dan buah-buahan ke dalam menu sahur maupun berbuka puasa anda, karena kedua jenis makanan tersebut mengandung kalium yang sangat bermanfaat untuk tubuh. Kalium memiliki peran penting dalam menyeimbangkan kadar natrium atau garam dalam tubuh, yang bisa membantu mengurangi tekanan darah tinggi.

Beberapa contoh buah dan sayur yang kaya akan kalium adalah pisang, jeruk, melon, blewah, mentimun, serta berbagai jenis sayuran hijau. Dengan mengonsumsi makanan tersebut, anda tidak hanya mendapatkan asupan nutrisi yang baik, tetapi juga mendukung kesehatan jantung serta sistem peredaran darah anda selama menjalankan ibadah puasa.

4. Olahraga secara rutin

Walau sedang berpuasa, sangat disarankan untuk tetap menjalani rutinitas olahraga. Berolahraga secara teratur memiliki banyak manfaat, salah satunya adalah membantu menurunkan serta menstabilkan tekanan darah, terutama bagi mereka yang menderita hipertensi. Anda dapat memilih jenis olahraga yang ringan dan tidak membebani tubuh, seperti berjalan kaki, yoga, atau bersepeda, yang tetap dapat dilakukan dengan nyaman saat berpuasa.

Selama bulan Ramadhan, anda tetap bisa meluangkan waktu untuk berolahraga sekitar 30 menit setiap hari. Baik memilih untuk berolahraga di pagi hari setelah sahur atau di malam hari setelah berbuka, keduanya mampu memberikan manfaat yang sama baiknya dalam menjaga kebugaran dan kesehatan tubuh secara keseluruhan. Dengan olahraga ringan yang rutin, anda tidak hanya menjaga kondisi fisik, tetapi juga membantu tubuh untuk tetap bertenaga dan sehat selama menjalankan ibadah puasa.

5. Memeriksakan diri ke dokter

Penderita hipertensi dianjurkan untuk menjalani pemeriksaan kesehatan secara teratur, termasuk memeriksakan diri ke dokter sebelum memulai puasa. Pemeriksaan tersebut sangat penting untuk memantau kondisi tekanan darah serta mendeteksi kemungkinan adanya komplikasi atau masalah kesehatan lainnya yang bisa muncul. Setelah melakukan pemeriksaan juga evaluasi, dokter akan dapat menentukan apakah anda dapat melanjutkan untuk berpuasa atau jika ada alasan medis yang mengharuskan anda untuk menunda atau tidak berpuasa sama sekali.

Selain itu, untuk membantu mengontrol tekanan darah selama bulan puasa, dokter mungkin akan meresepkan obat antihipertensi yang dapat dikonsumsi dengan aman. Obat-obat itu bertujuan untuk menjaga tekanan darah tetap stabil meskipun anda sedang berpuasa, sehingga risiko komplikasi dapat diminimalkan.

Dengan mengikuti saran dan arahan dokter, maka anda dapat menjalani ibadah puasa dengan lebih aman tanpa mengorbankan kesehatan.

Ketika waktunya berbuka puasa, sebaiknya mulai dengan mengonsumsi makanan ringan dan makanlah secara perlahan. Mulailah dengan minum air putih untuk menghidrasi tubuh, kemudian lanjutkan dengan mengonsumsi buah-buahan, seperti kurma atau apel. Sebaiknya hindari untuk langsung mengonsumsi makanan berat karena tubuh perlu penyesuaian agar tidak merasa kaget dengan asupan kalori yang besar.

Hingga saat ini, tidak ada penelitian yang melarang orang dengan tekanan darah tinggi untuk menjalani puasa di bulan Ramadan. Tetapi, bagi penderita hipertensi, disarankan untuk berpuasa di bawah pengawasan medis dan mengikuti berbagai tips yang dapat membantu menjaga kesehatan selama puasa.

Menderita hipertensi tidak menjadi alasan untuk tidak berpuasa, tetapi jika mengalami gejala yang mencurigakan terkait tekanan darah tinggi, maka segeralah berkonsultasi dengan dokter.