kabarbursa.com
kabarbursa.com
News  

Tekankan Keamanan Privasi Internet, Telkom Schools Genjot Kesadaran Cyber Tendik

Tekankan Keamanan Privasi Internet, Telkom Schools Genjot Kesadaran Cyber Tendik
Pelatihan Cyber Security Awareness oleh Telkom Schools, di Aula SMP Telkom Makassar (Dok : Hanifah KabarMakassar).
banner 468x60

KabarMakassar.com — Yayasan Pendidikan Telkom (Telkom Schools Makassar) baru-baru ini mengadakan pelatihan bertema “Cyber Security Awareness” yang berfokus pada pentingnya etika digital serta cara menjaga privasi di internet. Pelatihan ini ditujukan kepada para guru dan tenaga pendidik di bawah naungan Yayasan Pendidikan Telkom.

Kegiatan ini diinisiasi oleh Telkom sebagai bagian dari program BUMN yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya cyber dan pentingnya menjaga privasi di dunia maya.

Pemprov Sulsel

Manager General Support PT Telkom Regional V, Fakhyar Rusyid S., menjelaskan bahwa pelatihan ini baru berjalan selama dua bulan terakhir sebagai respon dari meningkatnya kekhawatiran terkait keamanan di dunia digital.

“Kami ingin ada pendekatan dan sosialisasi terkait ancaman yang ada di dunia siber. Ini adalah sekolah kedua yang kami ajak bekerja sama, dan kami menargetkan sejumlah peserta dalam program tahunan ini,” jelas Fakhyar usai kegiatan, Jumat (20/09).

Menururnya, pelatihan ini mengusung tema etika dan privasi digital, dengan materi yang disesuaikan agar bisa dipahami oleh berbagai kalangan.

“Di era media sosial yang diakses oleh semua orang, kami mengambil pendekatan dasar yang lebih relevan bagi peserta pelatihan,” tambahnya.

Fokus dari pelatihan ini adalah menyadarkan peserta tentang pentingnya menjaga etika dalam bermedia sosial serta melindungi data pribadi dari potensi kebocoran.

Lebih lanjut, Fakhyar menyebut pihaknya berharap pelatihan serupa dapat dilanjutkan di sekolah-sekolah lain, dengan rencana berikutnya untuk SMA 10 Gowa pada bulan depan, jika tidak ada kendala.

“Titik awal dari program ini adalah keinginan kami untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam menjaga etika di internet,” pungkas Fakhyar.

Senada, Kepala Sekolah SMP Telkom Makassar sekaligus Ketua Pelaksana Pelatihan, Muhammad Irjan Marsoli, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan lanjutan dari pelatihan yang sebelumnya diberikan kepada siswa.

“Pelatihan kali ini ditujukan untuk guru dan staf dari TK hingga SMK Telkom Schools Makassar. Kami ingin meningkatkan kesadaran terkait keamanan privasi di dunia maya, terutama bagi para pendidik,” jelas Irjan.

Dalam pelatihan tersebut, peserta juga diajak melakukan simulasi untuk mengecek apakah email mereka pernah mengalami kebocoran data.

Hasilnya, beberapa peserta menemukan bahwa akun email mereka sudah beberapa kali dibobol.

“Harapannya setelah pelatihan ini, semua peserta lebih berhati-hati dalam menggunakan media sosial dan internet,” ujar Irjan.

Menurutnya, salah satu alasan utama diadakannya pelatihan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya keamanan data pribadi, khususnya bagi guru yang diharapkan dapat menyampaikan informasi ini kepada para siswa.

“Anak-anak sering kali menjadi kelompok yang paling rentan membagikan data pribadi tanpa sadar. Oleh karena itu, para guru diharapkan dapat memberikan edukasi lebih lanjut kepada siswa tentang pentingnya menjaga privasi di dunia maya.” jelasnya.

Service Node Network Engineer PT Telkom Infrastruktur Indonesia, Valliant Ferlyando, menjadi pembicara utama dalam pelatihan tersebut. Dalam pemaparannya, ia menekankan pentingnya menjaga etika digital saat berinteraksi di dunia maya.

“Internet adalah lingkungan yang sangat terbuka di mana setiap orang bebas berinteraksi. Namun, meski kebebasan ini ada, kita tetap harus mematuhi etika digital,” jelas Valliant, yang akrab disapa Vay.

Ia menambahkan bahwa selain melindungi privasi online, etika digital juga berperan penting dalam meminimalkan dampak negatif di media sosial serta mencegah penyebaran informasi palsu.

Menurut Vay, etika di dunia maya sama pentingnya dengan etika di kehidupan nyata. Sayangnya, banyak pelajar yang masih mengabaikan hal ini.

“Sama seperti dalam kehidupan sehari-hari, etika digital menjaga kesopanan kita di dunia online. Banyak siswa yang kurang memahami hal ini, padahal internet adalah tempat di mana kita harus membangun budaya komunikasi yang baik,” lanjutnya.

Selain membahas etika digital, Vay juga menjelaskan pentingnya melindungi data pribadi di era digital. Ia mengungkapkan bahwa banyak data pribadi pengguna internet yang kemungkinan sudah dijual bebas di platform media sosial. Tren baru di media sosial yang menawarkan saldo digital dengan syarat data pribadi, seperti data orang tua, menjadi perhatian khusus.

“Data pribadi kita, seperti nama, alamat, dan Nomor Induk Kependudukan (NIK), sangat krusial. Kebocoran data-data ini dapat menimbulkan risiko besar, seperti penipuan, pembuatan akun palsu, hingga penyalahgunaan untuk pinjaman online,” tambah Vay.

Vay juga menyoroti kasus kebocoran data yang terjadi baru-baru ini, di mana jutaan data Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) diduga bocor dan disalahgunakan.

“Kebocoran data semacam ini bisa menyebabkan penjualan data secara ilegal, pembukaan akun palsu, dan bahkan pemerasan.” tutupnya.