kabarbursa.com
kabarbursa.com
News  

Tak Kunjung Dinormalisasi Pemerintah, Sungai Balang Beru Rendam Puluhan Hektar Sawah Desa Lentu Jeneponto

banner 468x60

KabarSelatan.idAkibat meluapnya air Sungai Balang Beru, puluhan hektar lahan persawahan di Desa Lentu, Kecamatan Bontoramba, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan terendam banjir.

Alhasil, para petani terancam gagal panen dan diperkirakan mengalami kerugian senilai ratusan juta rupiah.

Pemprov Sulsel

Kepala Desa Lentu, Sirajuddin mengatakan bahwa  meluapnya air sungai diakibatkan cuaca buruk  yang terjadi dalam kurung waktu beberapa hari terakhir di sejumlah wilayah Provinsi Sulsel.

"Akibat curah hujan yang tinggi, air sungai Balang Beru meluap hingga terjadi banjir dan merendam puluhan hektar sawah milik warga dusun Paranga dan Dusun Alluka," katanya kepada Kabarselatan.id, Rabu (15/2).

Selain faktor cuaca, Sirajuddin menjelaskan banjir juga kerap terjadi lantaran sungai tak pernah dinormalisasi.

"Ini akibat adanya pendangkalan di dasar sungai Balangbaru sehingga air meluap dan merendam sekitar 30 Hektar lahan persawahan dan pastinya akan mengalami gagal panen," jelasnya.

Menurutnya, kondisi yang dialami warga saat ini  sudah berlangsung lama.

"Sudah 3 Tahun hal ini terjadi, namun kali ini yang terparah karena merendam seluruh persawahan. Jadi kami khawatir, masyarakat tahun ini akan mengalami kerugian akibat gagal panen," terangnya.

Sirajuddin menuturkan sejauh ini normalisasi sungai belum pernah dilakukan Sehingga pemerintah daerah dianggap tak becus menangani banjir yang terjadi Desa Lentu.

"Terakhir dilakukan sekitar tahun 2017-2018 silam namun yang melakukan hal itu bukanlah pemerintah melainkan swadaya masyarakat," tuturnya.

Olehnya itu, ia berharap kepada pemerintah agar segera merealisasikan hal ini. Apabila tidak maka warga setiap tahunnya akan menderita kerugian.

"Kita sangat berharap agar pemerintah segera merealisasikan pengerukan sungai tahun ini, mengingat curah hujan yang akan berdampak pada lahan persawahan petani yang dapat merugikan masyarakat," Pungkas Sirajuddin.