KabarSelayar.id — Tempat penyelaman bangkai mobil (car wreck dive site) peninggalan tragedi tenggelamnya Kapal Motor (KM) Lestari Maju di tahun 2018 yang kini jadi obyek wisata selam di perairan Pa'badilang Desa Bungayya Kecamatan Bontomatene Kepulauan Selayar, kini sudah diangkut ke permukaan oleh penyelam besi tua atas keinginan warga setempat.
Belum diketahui secara pasti kapan kegiatan pengangkatan sisa-sisa bangkai KM Lestari Maju tersebut mulai dilakukan. Pada tanggal 3 Maret sekitar pukul 07.00 Wita bangkai mobil sudah berada di pinggir pantai. Terlihat pada postingan media sosial status Facebook salah seorang diver Selayar dengan menampilkan gambar mobil dan aktivitas di lokasi itu serta dibubuhi kalimat "Sebelum dan sesudah negara api menyerang" yang akhirnya menjadi viral.
Hal tersebut membuat sejumlah aktivis pecinta laut, penggiat wisata selam dan bahkan beberapa Klub Selam dari luar Selayar juga geram dan sangat menyayangkan adanya kegiatan itu.
Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia Kepulauan Selayar, Patta Saleh nampak murka atas tindakan pelaku saat wawancarai di kantornya. Dia mengatakan bahwa pemerintah setempat juga harus punya tanggung jawab menjaga dari tangan-tangan jahil karena spot itu masuk dalam wilayahnya dan lokasi tersebut akan dijadikan taman laut dibuktikan dengan adanya kerjasama Selayar dive & Adventure dan Pemerintah Desa membuat empat buah transplantasi model terowongan 2 tahun lalu.
"Hanya itu satu-satunya spot diving di Kepulauan Selayar mempunyai daya tarik tersendiri oleh wisatawan lokal maupun internasional karena keunikannya. Di Perairan Pa'badilang itu terdapat satu unit mobil boks, satu unit mobil CRV dan masih ada mobil lainnya yang setelah bertahun-tahun tenggelam di dasarnya dan saat ini sudah berubah menjadi tempat tumbuhnya berbagai jenis terumbu karang lunak dan keras." ungkapnya.
Direktur Selayar Dive & Adventure yang akrab disapa Ajji Acca oleh kalangan Diver Indonesia dan mancanegara, menambahkan bahwa Kepala Desa Bungayya seharusnya mengambil tindakan cepat dan tegas menyikapi hal tersebut. Karena menurutnya, tindakan yang dilakukan warga sangat merugikan Pemerintah dan penggiat wisata selam, ada juga tiga terowongan transplantasi karang yang ada di lokasi itu.
Kegiatan itu diketahui saat para diver terdiri dari Forum Penyelam Mahasiswa Indonesia, UKM Selam Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, UKSA-387 Universitas Diponegoro Semarang, dan Universitas Nasional Jakarta yang dipandu oleh Diver Lokal Selayar Dive & Adventure (SDA) kemarin, Rabu, 2 Maret 2022 yang akan melakukan penyelaman wisata di lokasi tersebut.
Dari informasi yang dihimpun, hasil dari penjualan besi bangkai mobil itu akan dibagi 2 (dua) antara masyarakat setempat dan penyelam besi tua. Bagian untuk masyarakat, rencananya uang itu akan dialokasikan sebagai pembelian kursi untuk digunakan kepentingan umum.
Sebelumnya sempat terjadi perdebatan dan negosiasi dalam upaya menghentikan pengangkatan bangkai mobil tersebut untuk sementara waktu dan menunggu para Diver selesai menyelam. Kemudian akhirnya kegiatan pengangkatan bangkai mobil tersebut dihentikan, sehingga para wisatawan bisa menyelam di sport tersebut seperti biasanya dan mengabadikannya untuk yang terakhir kalinya.