KabarMakassar.com — Sekolah Dian Harapan (SDH) menggelar Mission Service Learning (MSL) 2022 kelas 11, dimana para siswa mendapatkan kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan para narasumber yang akan membahas peran pemuda dalam sistem hukum di Indonesia, di ruang serbaguna SDH lantai 4, Senin (5/12).
Sekolah Dian Harapan menghadirkan empat narasumber berkompeten antara lain, Politisi yang juga anggta DPRD Provinsi Sulsel Andre Prasetyo Tanta, kemudian Advokat dari Peradi Makassar Hesky Andhika Wurarah S.H, dari kalangan pemuda yang mewakili GAMKI Sulsel, Kabid Hukum dan HAM Ekawanto Saba, S.H., CMLC, serta perwakilan GMKI cabang Makassar.
Kepala Sekolah Dian Harapan Makassar, Linda Thedjokusuma dalam sambutannya berterima kasih kepada para narasumber yang akan memberikan pencerahan kepada murid pada MSL 2022 untuk kelas 11.
Ia menambahkan jika MSL menanamkan sikap pelayanan untuk sesama dan menghubungkan pembelajaran dalam kelas ke dunia nyata. Kegiatan ini memperkaya pengalaman siswa karena mereka didorong untuk berpikir dan bertindak di luar kelas dan dalam dunia yang lebih besar.
"Keterlibatan komunitas yang sebenarnya meningkatkan kemurahhatian, kepemimpinan, kemampuan bepikir kritis dan keterampilan berorganisasi yang juga akan menumbuhkan rasa tanggung jawab bagi para murid, dan juga empati. Terima kasih kepada bapak anggota Dewan Provinsi Sulsel Andre Prasetya Tanta yang juga alumni Sekolah Dian Harapan, kemudian kepada Advokat dari Peradi bapak Hesky serta dari GAMKI oleh pak Ekawanto Saba serta teman-teman dari GMKI yang bersedia memberikan materinya untuk murid-murid kami," ujar Kepsek SDH Linda Thedjokusma saat memberikan sambutannya.
Anggota DPRD Sulsel Andre Prasetyo Tanta memberikan motivasi dan semangat para siswa di SDH. Ia menyampaikan juga berbicara pemuda dari segi usianya, pemuda itu menunjukkan memiliki sikap petarung, memiliki sifat taat aturan.
Andre menjelaskan jika tema yang diangkat masalah hukum, dan negara Indonesia adalah negara hukum. Berharap para siswa di SDH bisa menerapkan aturan yang disiplin dan tentunya mematuhi.
"Salah satu contoh siswa mengendarai kendaraan mobil, ada yang bawa mobil disini?, Jelas tidak boleh kan, jadi aturannya sudah ada dengan memiliki batasan usia. Jika umur sudah lebih dari 17 tahuin sudah bisa menggunakan kendaraan ke Sekolah. Hal itu ada aturannya karena ada risiko yaitu risiko kecelakaan. Untuk itu jika belum cukup umur belum bisa menggunakan kendaraan, dan itulah aturannya," ujar Andre Prasetyo Tanta yang juga Alumni Sekolah Dian Harapan.
Sementara itu, Hesky dari Peradi Makassar mengaku bangga kepada siswa kelas 11 sudah belajar hukum dan ini menarik baginya karena para siswa sudah lebih awal pahami dan juga tahu perkembangan hukum.
"Ini sangat menarik karena para siswa di sekolah ini sudah bisa memahami soal aturan dan perkembangan hukum di negeri kita, dan adik-adik di kelas inilah nantinya yang membuat hukum lebih maju. Saya melihat di dinding karya para siswa yang menempelkan aturan-aturan dan Undang-Undang soal taat aturan, dan ini luar biasa perkembangannya dan sangat kreatif," ujar Hesky.
Narasumber lainnya Ekawanto dari GAMKI Sulsel menjelaskan akan sosial kontrol dan bijak menggunakan media sosial. Dimana para siswa diajak untuk menghindari jeratan undang-undang informasi Transaksi Elektronik atau UU ITE.
"Intinya bijak menggunakan medsos, sebagai pemuda kita harus lebih kreatif menggunakan jari kita untuk handphone dan sebagai pemuda berperan aktif dalam melakukan hal-hal positif dan pemuda yang menjadi agen perubahan," pungkas Ekawanto.
Dalam MSL 2022 kelas 11 ini mengangkat tema atau topik "Peran pemuda dalam sistem hukum sebagai kelompok sosial". HAl ini sebagai kampanye para siswa akan kesadaran hukum bagi masyarakat dan pemerintah di Indonesia.
Sekira puluhan siswa yang hadir dalam kegiatan tersebut tampak antusias dan berbagi kelompok dalam diskusi serta membahas topik atau isu-isu hukum di Indonesia.
Panitia Pelaksana, Andreow Sumanti menambahkan jika kegiatan MSL 2022 kelas 11 berjalan sangat baik dan diikuti sejumlah siswa dengan sangat antusias. Ia mengaku sennag karena para siswa mengikuti hingga selesai.
"Puji Tuhan kegiatan MSL 2022 untuk kelas 11 ini berjalan dengan baik serta siswa juga berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan seperti ini, intinya konteks yang kita sajikan dalam bentuk diskusi tadi adalah sistem hukum peradilan nasional akan berkembang dengan baik apabila ditunjang oleh lembaga-lembaga peradilan serta kepedulian generasi muda sebagai bukti penerapan nilai-nilai sumpah pemuda dalam pergerakan Nasional masa kini. Diskusi tadi merupakan gabungan dari 3 mata pelajaran yaitu PKn, Sosiologi dan Sejarah Indonesia", tutup Andreow.
Andreow berharap hasil dari kegiatan ini dapat menumbuhkan kesadaran hukum bagi penegak hukum, generasi muda maupun lembaga sosial.