kabarbursa.com
kabarbursa.com
News  

Sekda Maros Raih Penghargaan di Pameran Inovasi Nasional, Ciptakan Sistem Pengendalian Keuangan Daerah

Sekda Maros Raih Penghargaan di Pameran Inovasi Nasional, Ciptakan Sistem Pengendalian Keuangan Daerah
Sekretaris Daerah Kabupaten Maros, A. Davied Syamsuddin (Dok : Ist).
banner 468x60

KabarMakassar.com — Sekretaris Daerah Kabupaten Maros, A. Davied Syamsuddin, berhasil meraih penghargaan Juara 1 dalam ajang Proyek Perubahan pada Pameran Implementasi Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Angkatan XII, yang digelar di Auditorium Hasanuddin Puslatbang KMP LAN RI Makassar pada Selasa (17/09).

Acara bergengsi ini diresmikan oleh Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan (Kapus Litbang) LAN Makassar, Dr. Andi Taufik, M.Si.

Pemprov Sulsel

Dalam sambutannya, Dr. Taufik menyampaikan bahwa kegiatan ini menghasilkan lebih dari 60 inovasi baru dari berbagai daerah di Indonesia. Inovasi-inovasi tersebut diharapkan dapat menjadi program prioritas nasional untuk memperkuat pembangunan di berbagai sektor.

“Kita melihat banyak inovasi luar biasa yang dihasilkan oleh para peserta pelatihan, ini menunjukkan kualitas kepemimpinan yang sangat baik,” ujarnya.

Tak lupa, Dr. Taufik mengapresiasi dukungan tim sukses para peserta yang telah bekerja keras dan berkolaborasi untuk mewujudkan perubahan yang berarti bagi bangsa ini.

Sekda Maros, A. Davied Syamsuddin, menorehkan prestasi dengan proyek inovasinya yang bertajuk Traffic Light APBD. Inovasi ini tidak hanya meraih Juara 1, tetapi juga mendapatkan beberapa penghargaan lainnya seperti The Collaborative Reformer, The Analytical Reformer, The Unity Leader, dan The Best Supporting Team.

Inovasi ‘Traffic Light APBD’ untuk Pengelolaan Keuangan Daerah

Dalam wawancara setelah menerima penghargaan, Davied menjelaskan bahwa proyek Traffic Light APBD merupakan solusi inovatif untuk pengendalian keuangan daerah, yang diimplementasikan selama dua bulan terakhir.

Sistem ini dirancang untuk menjaga keseimbangan antara pendapatan dan belanja daerah sehingga memastikan ketersediaan kas untuk mendanai berbagai program dan kegiatan pemerintah.

“Inovasi ini diibaratkan seperti lampu lalu lintas yang mengatur aliran kendaraan agar tetap lancar. Sistem ini memantau realisasi anggaran daerah secara real-time, sehingga setiap perangkat daerah dapat mengetahui posisi keuangannya secara transparan,” jelas Davied.

Traffic Light APBD menggunakan aplikasi khusus dengan tiga tahapan utama: Laporkan, Analisa, dan Koreksi

1. Tahap Pelaporan: Setiap perangkat daerah diminta untuk melaporkan realisasi pendapatan dan belanja serta rencana kegiatan mereka. Data ini kemudian disinkronkan dengan informasi kas harian dari Bank Daerah. Semua data ini disajikan dalam bentuk matriks dan grafik untuk memantau kondisi anggaran.

2. Tahap Analisa: Tim keuangan melakukan analisis harian terhadap transaksi yang terjadi, dengan fokus pada pendapatan, belanja, dan dana cadangan. Hasilnya divisualisasikan dalam bentuk indikator Traffic Ligh:
– Hijau menandakan kondisi keuangan aman (surplus).
– Kuning mengindikasikan situasi yang harus diwaspadai karena hampir seimbang.
– Merah menunjukkan defisit, di mana belanja lebih besar dari pendapatan.

3. Tahap Koreksi: Berdasarkan hasil analisa, penyesuaian dilakukan terhadap rencana kegiatan sesuai urgensi dan kondisi keuangan daerah. Hal ini dilakukan untuk menghindari kegagalan pembayaran yang dapat menghambat pelaksanaan program.

Davied menekankan bahwa sistem ini memberikan kontrol penuh atas keuangan daerah sehingga mengurangi risiko keterlambatan dalam pembayaran anggaran.

“Dengan adanya aplikasi ini, kami bisa memastikan bahwa anggaran daerah dapat digunakan secara lebih efisien dan terarah, sehingga seluruh program pembangunan berjalan sesuai rencana,” tambahnya.

Melalui inovasi ini, Sekda Maros berharap dapat memberikan dampak positif yang signifikan dalam pengelolaan anggaran daerah serta menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam menciptakan sistem pengelolaan keuangan yang lebih baik.

“Kami berkomitmen untuk terus berinovasi demi pelayanan publik yang lebih baik, dan berharap sistem ini dapat diadopsi oleh daerah lain untuk meningkatkan akuntabilitas keuangan,” tutupnya.