KabarMakassar.com — Sahari, seorang perempuan tenaga guru honor di SDN 60 Bung, Kampung Bung Kecamatan Minasatene Kabupaten Pangkep Sulawesi Selatan (Sulsel) terus menanti Surat Keputusan (SK) PNS dari Bupati Pangkep.
Saat ditemui teman-teman Komunitas Aktivis Sosial Indonesia (AKSI) pada Sabtu (04/03) lalu, perempuan berusia 65 tahun itu menuturkan harapannya menanti SK PNS yang tak kunjung ditandatangani oleh Bupati Pangkep.
Sahari yang telah menjadi guru honorer sejak tahun 1999, sehari-hari harus berjalan kaki sejauh 5 kilometer dari rumahnya menuju SDN 60 Bung yang terletak diatas gunung.
Belum lagi, akses jalan yang dilalui sangat sulit ditambah dengan cuaca yang kadang tidak menentu.
Butuh waktu selama kurang lebih tiga jam lamanya Sahari untuk bisa sampai ke lokasi pengabdian, jalanan yang berstruktur bebatuan dan tanjakan menambah lamanya perjalanan.
Selain itu gaji yang diterima Sahari setiap bulannya hanya Rp100.000.
Sahari mengaku sebelumnya sudah pernah lolos tes CPNS, namun, hingga kini ia belum menerima SK dari pusat, lantaran belum ditandatangani oleh Bupati.
"saya sudah pernah lolos PNS tapi itu (Bupati) belum menandatangani jadi saya tidak terima SK kodong," tuturnya.
Sahari yang sudah mengabdikan dirinya mengajar selama kurang lebih 24 tahun lamanya kini tidak sesehat dulu lagi, ia hanya bisa menanti dan berharap SK tersebut dapat diterimanya sebelum masa pensiun.
"semoga SK saya segera keluar sebelum pensiun. Tolong bantu up ini ke media nah. Biar pemerintah bisa lihat kita juga di sini kodong," harapnya.
