KabarMakassar.com — Hingga 31 Agustus 2024, realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Maros telah mencapai Rp116,3 miliar, atau sekitar 59,4 persen dari target tahunan yang ditetapkan sebesar Rp286 miliar.
Plt Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Maros, Takdir, mengungkapkan hal tersebut pada Selasa (10/09)
Takdir menjelaskan bahwa proyeksi PAD untuk bulan Agustus adalah sebesar 66 persen dari total target tahunan, namun realisasi yang tercapai hanya 59,4 persen.
“Kami menargetkan 66 persen untuk Agustus, tapi hingga saat ini realisasinya baru di angka 59,4 persen,” katanya.
Beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kabupaten Maros masih belum berhasil mencapai target PAD Agustus. Di antaranya adalah Bapenda sendiri, Dinas Pariwisata, Dinas Koperasi, Perdagangan, dan PTSP, dengan capaian di bawah 60 persen.
Menurut Takdir, sejumlah kendala turut mempengaruhi realisasi PAD, seperti pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang belum maksimal karena SPPT baru didistribusikan ke masyarakat.
Selain itu, hotel di kawasan Bantimurung tidak berfungsi akibat kerusakan, dan masih banyak tunggakan retribusi kios serta lods di pasar-pasar setempat. Perubahan regulasi terkait tarif perizinan juga berdampak pada lambatnya pencapaian target.
Sebagai upaya untuk menggenjot realisasi PAD, Takdir menginstruksikan camat, kepala desa, dan lurah agar lebih aktif dalam meningkatkan pemungutan PBB.
Selain itu, percepatan kerja sama dengan pihak ketiga terkait pengelolaan Kawasan TWA Batikurung juga sedang diupayakan, serta peningkatan penagihan retribusi pasar.
Meski demikian, ada sejumlah OPD yang berhasil mencapai target PAD hingga Agustus, di antaranya Dinas Perikanan, PUTRPP, RSUD La Palaloi, Dinas Pertanian, Dinas Lingkungan Hidup, dan Dinas Kesehatan.
“Beberapa OPD ini telah mencapai targetnya dengan baik,” tambah Takdir.
