KabarMakassar.com — Memasuki bulan suci Ramadan, umat Islam memandangnya sebagai momen yang dipenuhi berkah, di mana amal ibadah dilipatgandakan. Dalam rangka menyambut momentum tersebut, Yayasan Abulyatama Indonesia (YAI) Cabang Makassar, bersama Pola Pertolongan Allah Learning Center (PPALC), Wakaf Peradaban Indonesia, dan YCPQI menggelar Yatim Fest 1445 H dengan tema “Untuk Diri yang Rindu Bertemu Nabi”.
“Alhamdulillah, kami sangat bersyukur atas terselenggaranya kegiatan ini setelah tiga hari melakukan roadshow, yang mencakup sekitar sepuluh kota dengan partisipasi sekitar 1300 anak yatim, mulai dari Takalar hingga Tanah Toraja,” ucap Ketua Panitia, Amirul Mukmin Yayasan, kepada wartawan pada Rabu (20/3).
Dia menyatakan bahwa tahun ini merupakan tahun keenam penyelenggaraan kegiatan ini. Saat ini, terdapat sekitar 1500 anak yatim dan penghafal Al-Qur’an yang hadir.
“Mereka berasal dari Gowa, Maros, dan Makassar, serta dari berbagai panti asuhan di daerah tersebut,” ungkapnya.
Amirullah menjelaskan bahwa Kota Makassar selalu menjadi tuan rumah acara puncak.
“Sebagai contoh, pada hari pertama tanggal 13 kemarin, acara tersebut diadakan di tiga kota yaitu Takalar, Jeneponto, dan Bulukumba, dengan Bulukumba menyelenggarakan acara Akbar kecil,” jelasnya.
Selanjutnya, dia menjelaskan bahwa ada juga acara Akbar yang melibatkan anak yatim dan penghafal Al-Qur’an dari semua SKPD Bupati dan pejabat pada hari pertama dan kedua yang berlokasi di Bone, Sidrap, dan Soppeng.
Dia berharap bahwa pada penyelenggaraan festival yang keenam ini, pemerintah dapat lebih terlibat dalam mendukungnya.
“Selama ini, pemerintah mungkin menganggap kegiatan seperti ini hanya sebagai kegiatan biasa, namun kami berharap mereka dapat lebih aktif terlibat,” ujarnya.
Menanggapi tema acara, Amirul Mukmin menjelaskan bahwa pemilihan tema “Untuk Diri yang Rindu Bertemu Nabi” pada Yatim Fest Ramadhan 1445 H adalah karena doa dari anak yatim akan membawa kita lebih dekat untuk bertemu dengan Nabi.
“Doa dari anak-anak ini sederhana, namun memberikan kebahagiaan pada mereka sama dengan mendapatkan kebahagiaan di surga, dan InsyaAllah akan mendekatkan kita pada Nabi,” katanya.
Amirul juga menyampaikan bahwa tema tersebut juga bertujuan untuk mengajarkan kepada anak yatim bahwa mereka tidak hanya sebagai penerima, tetapi juga bisa menjadi pemberi.
“Karena potensi mereka tidak terbatas pada itu saja,” tambahnya.
