KabarMakassar.com — Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Takalar, Ashari serahkan produk kerajinan warga binaan berupa produk hasil rajutan kepada Komandan Batalyon Infanteri (Danyonif) 726 Tamaletea, Mayor Inf Anta Sihontang di lapangan Lapas Takalar, Jumat, (02/12).
"Kerajinan tempat tisu rajut ini mulai kami produksi tiga bulan lalu sebagai bagian dari program pembinaan narapidana wanita. Untuk satu produk biasanya akan dibuat paling lama empat hari. Produk ini sudah kami pasarkan ke luar, dan paling banyak diminati keluarga napi," papar Hamdayani, selaku petugas Lapas Takalar, saat memperkenalkan produk napi tersebut.
Menerima hasil kerajinan berupa tempat tisu rajut, Danyonif 726, Anta Sihontang mengapresiasi produk hasil warga binaan.
"Saya mengapresiasi produk napi ini yang tampak terlihat bagus, kami mengucapkan terima kasih atas bingkisan kecil ini," kata Anta Sihontang.
Kalapas Takalar, Ashari, menyampaikan jika pemberian bingkisan itu, sebagai usaha memperkenalkan produk sekaligus pembinaan yang ada di dalam Lapas.
"Pemberian bingkisan itu sebagai suatu upaya untuk memperkenalkan produk napi sebagai bagian dari hasil pembinaan keterampilan warga binaan selama ini," kata Ashari.
Ia menuturkan, pelatihan dan pembinaan di Lapas Takalar diharapkan dapat menjadi bekal saat WBP bebas dari Lapas.
"Jika hasil produk karya warga binaan bisa diterima atau bisa bersaing dengan produk-produk di luar sana, itu menandakan jika selama ini pembinaan yang kami lakukan kepada warga binaan cukup berhasil. Nantinya ilmu itu akan mereka gunakan saat mereka bebas nanti," pungkasnya.
