kabarbursa.com
kabarbursa.com
News  

PKS Ingatkan Risiko IKN: Jangan Wariskan Utang dan Kerusakan Lingkungan

PKS Ingatkan Risiko IKN: Jangan Wariskan Utang dan Kerusakan Lingkungan
Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Almuzzammil Yusuf. Dok. Ist

KabarMakassar.com — Partai Keadilan Sejahtera (PKS) kembali menegaskan kritiknya terhadap proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang dinilai belum memiliki arah keberlanjutan jelas, baik dari sisi ekonomi maupun lingkungan.

Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Almuzzammil Yusuf, menilai proyek pemindahan ibu kota bukan sekadar memindahkan simbol kenegaraan, tetapi membawa konsekuensi besar terhadap masa depan bangsa.

“IKN bukan hanya sekadar memindahkan tiang bendera. IKN adalah warisan yang akan kita tinggalkan. Jangan sampai generasi mendatang menanggung beban utang dan kerusakan lingkungan akibat perencanaan yang serampangan,” tegas Almuzzammil dalam Bimbingan Teknis Nasional (Bimteknas) PKS 2025 yang mengusung tema ‘Inovasi Pelayanan Publik untuk Kesejahteraan Masyarakat’, bertempat di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (03/11).

Menurutnya, pemerintah seharusnya meninjau kembali arah pembangunan nasional agar tidak terpusat pada proyek besar yang berisiko tinggi secara fiskal dan ekologis.

Ia menilai, semangat pemerataan pembangunan tidak bisa diwujudkan hanya dengan membangun satu kota baru di tengah hutan Kalimantan.

“Pemerataan sejati bukan soal membangun kota megah yang baru, melainkan memperkuat pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru di kota-kota menengah dan kecil di seluruh Indonesia,” ujar Almuzzammil.

PKS menilai, strategi yang lebih efektif untuk menekan kesenjangan antarwilayah adalah dengan memperkuat infrastruktur dasar, akses pendidikan, dan ekonomi produktif di daerah-daerah tertinggal.

Pendekatan tersebut, kata Almuzzammil, akan memberikan dampak langsung terhadap kesejahteraan masyarakat tanpa menimbulkan beban keuangan dan kerusakan lingkungan yang besar.

Almuzzammil mengingatkan seluruh pejabat publik dari PKS di berbagai tingkatan agar terus menjaga semangat pengabdian dan tetap berpihak kepada rakyat.

“Kita harus hadir dengan inovasi pelayanan publik yang benar-benar menyentuh masyarakat. Dan yang terpenting, tetap kritis terhadap setiap kebijakan yang tidak berpihak pada kepentingan rakyat,” pungkasnya