KabarMakassar.com — Puluhan guru SMP Negeri 2 Bonto Ramba, Jeneponto, Sulawesi Selatan melakukan penutupan sekolah. Hal ini dilakukan untuk menuntut Kepala Sekolah mundur dari jabatannya.
Salah satu guru, Nurlaila Alyani Syahrir mengaku aksi ini dilaukan lantaran Kepala Sekolah dianggap melanggar aturan yang dibuatnya sendiri.
"Membuat aturan dan melanggar aturannya sendiri," singkatnya saat ditemui tim Kabarmakassar.com, Senin (07/03).
Tak hanya itu, ia menambahkan, Kepala Sekolah kerap memberatkan urusan administrasi hingga mempersulit keadaan sekolah.
Ditambah lagi, sang Kepala Sekolah selalu menimbulkan keributan dikalangan guru.
"Sering melakukan tindakan yang membuat para guru menuai pro dan kontra," tambah Nurlaila.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Bontoramba, Syaripuddin membantah hal itu. Menurutnya, kejadian ini membuatnya terkejut lantaran sekolah ditutup.
"Aksi yang dilakukan para guru dinilai tak terpuji lantaran apa yang mereka tuntut tidak benar," jelasnya.
Syaripuddin mengaku jika buntut dari persoalan ini akibat tak menandatangani administrasi kenaikan pangkat guru karena tidak lengkap.
"Yang saya ketahui, ada guru yang menyodorkan dokumen kenaikan pangkat namun saya tolak sebab administrasinya tak lengkap," akunya.
Ia menambahkan, karena tidak lengkap, Syaripuddin meminta yang bersangkutan untuk melengkapi dokumen yang kurang terlebih dahulu.
"Akan tetapi, yang bersangkutan mengaku waktunya sudah telat untuk diproses," sambung Syaripuddin.
Tak hanya itu, ia menyebut jika apa yang dialaminya juga pernah terjadi pada pejabat sebelumnya.
"Hal yang sama pernah terjadi pada Kepala sekolah yang lalu sehingga tak betah," sebutnya.
Dari pantauan kabarMakassar.com di lokasi, aksi itu tak berlangsung lama. Kapolsek Tamalatea, Koramil beserta jajarannya langsung membuka blokade di depan pintu gerbang.