KabarMakassar.com — Aksi peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day yang dilakukan puluhan mahasiswa Papua yang tergabung dalam Aliansi Perjuangan Demokratik (APD) di Jalan A.P. Perttarani dibubarkan polisi, Senin (01/05).
Dari pantauan, sebelumnya aksi yang dilakukan berlangsung dengan damai, massa aksi menyampaikan aspirasi sambil membentangkan petaka dan membangikan lembaran kertas berisikan aspirasi mereka.
Namun, tak lama kemudian sejumlah pria berpakaian preman menghampiri massa aksi.
Selanjutnya, sejumlah aparat kepolisian berseragam ikut merapat ke massa aksi untuk mengantisipasi adanya kericuhan ataupun provokator.
Tak berselang lama, aksi baku dorong antara massa aksi dan sejumlah pria berpakaian preman pun terjadi.
Sejumlah massa aksi ikut ditarik dan diamankan karena lantaran diduga sebagai penyusup.
Selanjutnya, aparat kepolisian segera mengangkut para massa aksi untuk diamankan menggunakan dua truk pengangkut pasukan Brimob dan dibawa ke asrama mahasiswa Papua.
Kapolrestabes Makassar, Kombes Mokhamad Ngajib mengatakan pihaknya sengaja membubarkan aksi mahasiswa Papua tersebut lantaran tidak memiliki surat pemberitahuan aksi.
"Rekan-rekan kita dari Papua itu mereka turun tanpa pemberitahuan," katanya usai memimpin pembubaran.
Meski begitu, Ngajib mengaku pihaknya membubarkan massa aksi dengan persuasif.
"Kemudian tentunya kita melakukan pembubara dengan persuasif tadi," sambungnya.
Pihaknya juga menyebut sebanyak kurang lebih lima orang diamankan dalam pembubaran tersebut yang diduga kelompok Anarko.
"Ada beberapa yang kita ambil bukan dari kelompoknya mereka. Ini jelas-jelas ada beberapa anarko yang kita buktikan mereka membuat pilox tulisan. Itulah yang kita ambil kita amankan," pungkasnya.