kabarbursa.com
kabarbursa.com
News  

Pemprov Sulsel Genjot Kawasan Pariwisata Selama Lebaran dan Cuti Bersama

KabarMakassar.com — Pemerintah telah menetapkan cuti bersama Hari Raya Iduladha pada 28 dan 30 Juni. Sedangkan Idul Adha jatuh pada Kamis 29 Juni 2023.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, penambahan hari libur atau cuti bersama itu dilakukan untuk mendorong roda ekonomi di tengah masyarakat melalui sektor pariwisata.
Menanggapi hal tersebut, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan bakal menindaklanjuti arahan Presiden untuk menggerakkan sektor pariwisata dalam upaya mendorong perekonomian.

“Saya kira sejalan dengan arahan Presiden akan menguatkan sektor pariwisata akan menguatkan sektor ekonomi yang lebih baik terutama usaha-usaha UMKM dan mikro terutama yang tersebar di kawasan pariwisata yang ada di Sulawesi Selatan,” ujar Kadis Pariwisata Sulsel, Asriyadi Sulaiman, Kemarin, Minggu (25/06).

Ia meyakini bahwa kawasan wisata di kabupaten kota juga akan menyediakan kesiapan agar menarik masyarakat berwisata di cuti bersama dan Idul Adha.

“Jadi kalau kawasan wisata saya yakin pemerintah kabupaten kota semua bersiap menerima orang yang berwisata libur bersama di hari idul Adha,” jelasnya.

Ia berharap agar masyarakat memanfaatkan waktu libur dengan berwisata di dalam Sulawesi Selatan, sehingga dapat mendorong perputaran ekonomi, dari pada harus keluar berwisata di luar negeri.

“Tentu kita menyarankan masyarakat itu berwisata jangan jauh-jauh, nda usa berpikir di eropa dan sebagainya, cukup memanfaatkan pariwisata yang ada di daerahnya masing-masing, karena dengan kehadiran mereka di pariwisata tentu ada transaksi perdagangan kecil yang terjadi di wisata, Mislanya membeli makan minum , membeli citra mata dan sebagainya dari kawasan tersebut,” imbuhnya.

“Tentu kita berharap kepada masyarakat yang ada di kabupaten kota mengoptimalkan kawasan wisata yang ada di wilayahnya, nda usa jauh-jauh meninggalkan wilayahnya,” sambung dia.

Bahkan, kata dia, objek wisata di Sulsel tidak kalah menarik dengan daerah lain, sehingga masyarakat dapat memanfaatkan tempat-tempat tersebut untuk berwisata.

“Ada Pantai Bira, Ramang-ramang dan hari Minggu ini Maros sudah memulai event yang akan menggerakkan pariwisata, yaitu kawasan geopark yang ada di Maros,” sebutnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan pihaknya akan memaksimalkan kesiapan dan koordinasi di masing-masing kabupaten yang memiliki kawasan pariwisata setelah ada surat resmi dari Presiden Jokowi.

“Nanti kami tindaklanjuti arahan bapak Presiden kalau kami sudah menerima surat secara tertulis Pokok yang disampaikan beliau terkait pariwisata, segera kami tindaklanjuti sebelum pelaksanaan Libur dan cuti bersama Idul Adha,” katanya.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, penambahan hari libur atau cuti bersama itu dilakukan untuk mendorong roda ekonomi di tengah masyarakat.

“Ya, itu kan terutama harinya memang memerlukan waktu yang lebih untuk mendorong ekonomi utamanya di daerah agar lebih baik lagi,” kata Jokowi.

Menurut dia, penambahan hari libur pada Idul Adha ini bisa meningkatkan kegiatan pariwisata di daerah. Oleh sebab itu, pemerintah akhirnya memutuskan menambah hari libur pada Idul Adha.

“Utamanya di bidang pariwisata lokal, jadi karena kita lihat bisa, ya diputuskan,” kata Jokowi.

Diketahui, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mencatat, ada 4.674 desa wisata di dalam negeri pada 2023. Adapun, Sulawesi Selatan menjadi provinsi dengan jumlah desa wisata paling banyak di Indonesia, yakni 480.

Berikut data sebaran jumlah desa wisata di Indonesia pada 2023:
Aceh: 128 desa
Sumatera Utara: 240 desa
Sumatera Barat: 384 desa
Riau: 98 desa
Jambi: 61 desa
Sumatera Selatan: 93 desa
Bengkulu: 70 desa
Lampung: 137 desa
Kepulauan Bangka Belitung: 83 desa
Kepulauan Riau: 30 desa
DKI Jakarta: 31 desa
Jawa Barat: 335 desa
Jawa Tengah: 388 desa
DI Yogyakarta: 168 desa
Jawa Timur: 453 desa
Banten: 69 desa Bali: 137 desa
Nusa Tenggara Barat: 219 desa
Nusa Tenggara Timur: 122 desa
Kalimantan Barat: 86 desa
Kalimantan Tengah: 41 desa
Kalimantan Selatan: 49 desa
Kalimantan Timur: 83 desa
Kalimantan Utara: 36 desa
Sulawesi Utara: 95 desa
Sulawesi Tengah: 77 desa
Sulawesi Selatan: 480 desa
Sulawesi Tenggara: 188 desa
Gorontalo: 34 desa
Sulawesi Barat: 59 desa
Maluku: 97 desa
Maluku Utara: 28 desa
Papua: 31 desa
Papua Barat: 21 desa
Papua Barat Daya: 22 desa
Papua Pegunungan: 1 desa
Papua Selatan: –
Papua Tengah: –