kabarbursa.com
kabarbursa.com

Pedagang Di Jeneponto Keluhkan Kenaikan Harga LPG Non Subsidi

banner 468x60

KabarSelatan.id– Harga gas Elpigi non Subsidi Ukuran 5, 12 hingga 15 Kilogram (Kg) mengalami lonjakan harga.

Lonjakan terjadi setelah PT Pertamina (Persero) melalui PT Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading mengumumkan kenaikkan harga sejak  Minggu (27/2).

Pemprov Sulsel

Dikutip dari Kompas.com, Pjs. Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, SH C&T PT Pertamina (Persero) Irto Ginting menjelaskan, penyesuaian ini dilakukan mengikuti perkembangan terkini dari industri minyak dan gas.

“Tercatat, harga Contract Price Aramco (CPA) mencapai 775 dollar AS/metrik ton, naik sekitar 21 persen dari harga rata-rata CPA sepanjang tahun 2021,” jelas Irto dalam keterangan resmi, Minggu (27/2/2022).

Meroketnya harga tersebut membuat PT. Cipta Sinar Mandiri Jeneponto juga ikut menaikkan harga gas Elpigi Non Subsidi.

Menurut Fadel, kenaikan harga dari PT Pertamina Persero juga memantik harga dari penyuplai, itu pun kamk mematok harga hingga puluhan ribu rupiah.

"di tingkat penyuplai kenaikan mencapai Rp 20.000 hingga Rp 10.000 per tabung tergantung jenisnya,"ujar Fadel kepada kabarmakassar.com, Rabu (3/3).

" Misalnya, bright gas 12 Kg dari harga Rp. 180.000 mencapai Rp 200.000," sebut Fadel.

Meroketnya harga tabung Elpigi membuat pengecer ikut menaikkan harga.

Daeng Lanti mengatakan kenaikan harga yang dilakukan pemasok tentunya akan berimbas ke beberapa industri usaha.

"Sudah pasti kita naikkan harganya. Hal itu relatif terjadi setiap ada kenaikan namun akan berimbas kepada setiap pengusaha UMKM,"ucapnya.

Imbas dari kenaikan harga tersebut ikut berimbas ke pengusaha gorengan.

Menurut Ribas (Pengusaha gorengan) mengatakan naiknya harga elpigi ini sangat mencekik kepada pengusaha makanan.

"Kenaikan harga ini membuat kami pedagang kecil harus memutar otak. Apakah akan menaikkan harga dagangan atau tidak,"sebutnya.

Apabila kita tidak naikkan maka otomatis dagangan kita akan rugi.

" Sedangkan jika dinaikkan maka pembeli kadang berkurang. Apalagi minyak goreng masih langka bahkan harga kedelai juga naik," tukasnya.