KabarMakassar.com — Pangdam XIV Hasanuddin Mayjend TNI Totok Imam Santoso melakukan pertemuan penting dengan Kapolda Sulsel Irjen Pol Setyo Boedi Moempoeni Suharso beserta petinggi TNI-Polri lainnya.
Mereka membicarakan aksi penyerangan dan pengrusakan Kantor Mapolres Jeneponto yang terjadi pada Kamis (27/04) kemarin.
Menurutnya, Hingga kini pelaku penyerangan dan pengrusakan yang dilakukan oleh sekelompok orang ini belum diketahui identitasnya.
"Terkait penyerangan Polres Jeneponto itu dilakukan oleh OTK karena sampai saat ini belum diketahui para pelakunya," ucap Mayjend TNI Totok Imam Santoso saat menggelar konferensi pers di Makodam Hasanuddin Makassar, Kamis (28/4) malam
Jenderal bintang dua ini juga membantah keras jika penyerangan ini dipicu akibat aksi pemukulan yang diduga dilakukan anggota Polres Jeneponto terhadap anggota 5 Brawijaya dan Kodam 13 Manado.
"Permasalahan ini telah ditangani oleh pimpinan masing-masing dan kami telah membantu memfasilitasi dan telah ditemukan titik terang sehingga sinergitas dan soliditas TNI Polri tetap terjaga serta proses hukum tetap dijatuhkan kepada dua belah pihak," tegas lulusan Akademi Militer tahun 1989 ini.
Oleh karena itu, mantan Komandan Pusat Kesenjataan Artileri Medan ini meminta agar awak media tak menggiring opini liar di publik.
"Tolong rekan-rekan media menjaga agar tidak mempublikasikan berita yang belum rampung hasilnya sehingga membangun berpotensi menjadi konsumsi publik yang menyimpang," harapnya.
Agar tidak ada kesimpangsiuran informasi kata Pangdam, wartawan boleh meminta konfirmasi kepihak penerangan Kodam XIV Hasanuddin," tukas Mayjend TNI Totok Imam Santoso.
Sementara Kapolda Sulsel, Irjen Pol Setyo Boedi M. Harso menambahkan pasca penyerangan terjadi, ia bersama jajarannya sudah melakukan kunjungan di Mapolres Jeneponto
"Tentunya untuk melihat situasi dan kondisi. Selain itu, memberikan semangat moril kepada seluruh anggota Polres," tambahnya.
Jenderal bintang dua ini juga menegaskan sudah melakukan kesepakatan bersama TNI apabila pihaknya terbukti melanggar akan disanksi tegas.
"Kami telah sepakat apabila terdapat anggota yang terlibat dalam kejadian ini akan kami sesuaikan dengan prosedur hukum," tegas Irjen Pol Setyo Boedi.
Senada dengan Pangdam, Kapolda juga berharap kepada Media agar dapat menyejukkan situasi dengan tidak mempublish berita-berita yg belum tentu ada benarnya.