KabarMakassar.com — Sejumlah orang tua siswa protes terhadap pencanangan baju adat bagi siswa SD-SMP di Makassar.
Salah satu orang tua siswa, Nurul mengatakan kebijakan pemerintah Kota Makassar mencanangkan baju adat untuk digunakan sebulan sekali setiap tanggal 1 bagi siswa SD-SMP di Makassar dinilai memberatkan.
Menurutnya, kebijakan tersebut merepotkan orang tua siswa dan menambah pengeluaran ekonomi.
"Bikin tambah susah ji orang tua, tambah-tambah pengeluaran," ungkapnya, Jumat (05/05).
Sementara itu, salah satu orangtua lainnya, Rani juga menilai kebijakan baju adat tersebut menguras pengeluaran ekonomi setiap bulannya hanya untuk menyewa baju adat yang menelan biaya 100-150 ribu.
Rani yang memiliki dua anak masing-masing duduk di bangku SD dan SMP mengaku tak keberatan apabila kebijakan tersebut dibarengi dengan subsidi dari pemerintah kota.
"Bisa ji kalau ada subsidi pemerintah dek untuk penyewaan atau pihak sekolah sediakan baru disewa jdi agak murah ji mungkin," pungkasnya.
Sebelumnya, Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto mencanangkan upacara pemakaian baju adat bagi pelajar pada peringatan Hari Pendidikan Nasional, Selasa (02/05) kemarin.
Penggunaan baju adat akan diterapkan bagi pelajar tingkat SD dan SMP yang jadi wewenang Pemkot Makassar.