kabarbursa.com
kabarbursa.com
News  

Menteri Pembangunan-Perempuan Inggris ke Sulsel, Dorong Desa Mandiri Hingga Perhutanan Sosial

Menteri Pembangunan-Perempuan Inggris ke Sulsel, Dorong Desa Mandiri Hingga Perhutanan Sosial
Menteri Inggris untuk Pembangunan Internasional, Perempuan, dan Kesetaraan, Anneliese Dodds (Dok. Andini KabarMakassar).
banner 468x60

KabarMakassar.com — Menteri Inggris untuk Pembangunan Internasional, Perempuan, dan Kesetaraan, Anneliese Dodds berkunjung ke Sulawesi Selatan (Sulsel), Rabu (18/09).

Kedatangan perdananya ini untuk mengunjungi sejumlah lokasi ekosistem dan situs bersejarah di Kabupaten Maros.

Pemprov Sulsel

Anneliese Dodds mengatakan selama kunjungannya, ia akan bertemu dengan kelompok masyarakat lokal di Tukamasea dan Bonto Manurung, termasuk para pemimpin perempuan yang berada di garis depan dalam mendorong pertumbuhan yang inklusif dan hijau.

“Upaya Sulawesi Selatan dalam pelestarian ekologi dan pembangunan berkelanjutan menjadi contoh yang baik. Kami bangga mendukung inisiatif yang dipimpin masyarakat di wilayah ini, termasuk proyek ekowisata dan inisiatif pertumbuhan hijau yang menghasilkan pendapatan lokal sekaligus melestarikan lingkungan,” ungkapnya kepada wartawan, Rabu (18/09) malam.

Pihaknya berkomitmen untuk bermitra dengan Indonesia dalam mencapai pembangunan berkelanjutan dan perlindungan lingkungan, memastikan masa depan yang menguntungkan baik untuk manusia maupun bumi ini.

Pihaknya menjelaskan keuntungan melalui program-program yang telah dilakukan Inggris dengan mitra lokal yakni dengan mendukung pembangunan ekonomi di Sulawesi Selatan, khususnya untuk mendorong perhutanan sosial, memastikan adanya lapangan kerja di daerah-daerah lokal dan memungkinkan mata pencaharian yang berkelanjutan, yang secara ekonomi bermanfaat bagi masyarakat setempat.

Sementara dalam upaya mendorong perempuan, pihaknya percaya bahwa perempuan dan anak perempuan juga dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan ekonomi, dan manfaatnya dirasakan oleh seluruh masyarakat.

“Dan saya percaya kita melihat hal tersebut di perhutanan sosial, dan proyek-proyek lain, termasuk yang ada di sini, di mana kita melihat bagaimana pemberdayaan ekonomi perempuan mendukung seluruh masyarakat mereka, seluruh desa mereka. Jadi, kita perlu melibatkan peran perempuan sejak awal untuk dapat membuka lebih banyak manfaat ekonomi,” tegasnya

Bupati Kabupaten Maros, Chaidir Syam mengatakan bahwa besok akan ada kunjungan Ibu Menteri ke Kabupaten Maros dalam rangka melihat program kerjasama yang sudah didukung oleh Pemerintah Inggris kepada Pemerintah Indonesia, khususnya di Kabupaten Maros dengan menerapkan Program TAKE (Transfer Anggaran Berbasis Ekologi) dan juga bagaimana dapat menghasilkan IAD (Integrated Area Development) untuk persoalan perhutanan sosial.

“Ini program yang sangat baik dan bermanfaat bagi masyarakat Kabupaten Maros karena dengan program ini proses transparansi keuangan, menjaga lingkungan, dan juga bagaimana masyarakat bisa memanfaatkan penghidupan di area perhutanan karena Kabupaten Maros hampir 50% wilayahnya hutan tetapi masyarakat bisa mendapatkan kesejahteraan dan bisa memanfaatkan hasil-hasil hutan tanpa merusak lingkungan yang ada di Kabupaten Maros,” ungkapnya

Dengan pendampingan darj program TAF (The Asia Foundation) dan PINUS sebagai LSM lokal kata dia masyarakat menghasilkan dokumen-dokumen perencanaan, dokumen-dokumen monitoring, dan dokumen-dokumen yang bisa dicontoh untuk membangun desa.

“Kami di Maros di awal pendampingan tahun 2020-2021, belum ada desa mandiri, tapi lewat program ini ada peningkatan, Alhamdulillah, sekarang dari 80 desa, ada 55 desa mandiri dengan berbagai program dengan berbagai kebijakan yang harapannya semua masyarakat bisa terlibat dalam proses perencanaan, penganggaran, implementasi, dan melibatkan semuanya. Inilah program yang didukung oleh Pemerintah Inggris, dan kita berharap program ini bisa berkelanjutan dan dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat kita,” jelasnya