KabarMakassar.com — Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar melobi Menteri Haji dan Umrah (Menhaj) Arab Saudi, Tawfiq F Al Rabiah soal biaya masuk Arafah-Muzdalifah-Mina dibebaskan.
Menag melobi Menhaj Saudi agar para petugas dibebaskan dari biaya masuk Masyair yakni Arafah-Muzdalifah-Mina.
Nasaruddin menyebut ketentuan ini kabarnya akan diberlakukan Saudi pada musim haji 1446 H.
“Kami sampaikan itu kalau bisa kita free of charge seperti tahun lalu,” ungkapnya dalam siaran resmi yang diterima, Rabu (15/01)
Selain pembebasan biaya masuk ke Arafah-Muzdalufah dan Mina, Menag juga menjelaskan skema Tanazul kepada Menteri Haji Saudi.
Dijelaskan Menag, skema Tanazul adalah memberi kesempatan kepada jemaah yang tinggal di sekitar Jamarat, untuk kembali ke hotelnya (tidak menempati tenda di Mina), saat fase Mabit.
Mereka nantinya akan mengambil kesempatan Mabit di area sekitar jamarat.
Setelah itu, mereka kembali ke hotel masing-masing untuk beristirahat.
“Skema ini akan mengurangi kepadatan di Mina. Jumlah jemaah haji Indonesia sangat banyak dan skema ini dirasa akan berpengaruh dalam mengurangi kepadatan,” ucap Menag.
Menag menambahkan bahwa banyak negara yang menilai manajemen penyelenggaraan haji Indonesia sangat baik.
Karenanya, banyak negara yang datang untuk belajar bagaimana memanage haji di Indonesia.
Tak hanya itu, Menag juga meminta penambahan kuota petugas haji Indonesia.
Mengingat jumlah kuota jemaah haji Indonesia tahun 2025 ini sebanyak 221 ribu jemaah sementara jumlah kuota petugas hanya 2.210 orang atau satu persen dari jumlah keseluruhan kuota jemaah.
Selain bertemu Menteri Haji dan Umrah, dalam kunjungannya ke Arab Saudi, Menag juga berjumpa beberapa stakeholder penyedia layanan haji.
“Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Arab Saudi karena telah merancang program perhajian dengan sangat baik. Saya kira ini juga menjadi obsesi pemerintah Indonesia agar penyelenggaraan haji tahun ini lebih baik dari sebelumnya,” pungkasnya