KabarMakassar.com — Panitia Khusus (Pansus) Ranperda DPRD Sulawesi Selatan tentang Literasi Aksara Lontaraq melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Wajo, Senin, (5/12).
Ketua Pansus, Jufri Sambara berserta anggota Pansus diterima langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Wajo, Armayani.
Dalam pertemuan tersebut, Sekda Wajo, Armayani berharap Ranperda nantinya dapat menjadi pemacu semangat dan menjadi penguatan bagi semua daerah dalam menjaga kelestarian salah satu bagian dari kearifan lokal dan warisan budaya dari para pendahulu.
"Semoga jadi penguatan bagi generasi kedepannya sehingga aksara lontaraq tidak terlupakan di zaman modern ini," ujarnya.
Ketua Pansus Ranperda Aksara Lontaraq, Jufri Sambara mengungkapkan, Pansus Kunker ke Wajo mengingat aksara lontaraq masih merupakan salah satu kekayaan yang terpelihara di Bumi Lamadukelleng dengan menjadikannya bagian dari kurikulum pendidikan.
"Kami juga ingin mendengar saran masukan guna menjadi bahan pengayaan bagi pansus nantinya," kata Legislator Fraksi Demokrat itu.
"Banyak hal yang dapat menjadi masukan bagi kami. Termasuk bahwa di Sulsel sendiri sudah ada Perda Pelestarian dan Pemajuan Budaya Tak Benda. Apakah hal ini bisa disinergikan dengan Ranperda Literasi aksara Lontara nantinya," tambah Jufri sambara.
Sementara itu, Anggota Pansus, Risfayanti Muin mengaku pada Kunker tersebut, Pansus banyak mendapatkan masukan.
"Sangat banyak masukan yang kami dapatkan. Tentunya menjadi masukan bagi kami untuk menyusun Ranperda kedepannya. Kami juga berterima kasih atas sambutan yang baik dari Pemerintah Kabupaten Wajo," tandasnya.
Untuk diketahui, literasi lontaraq di Sulawesi Selatan sebanyak lebih dari 10 ribu naskah dimana Kabupatebn Wajo memiliki 4 ribu naskah.
Wajo adalah satu kabupaten di Sulawesi Selatan yang telah memiliki Perda terkait pemajuan kebudayaan dengan mengedepankan aspek manuskrip, bahasa, adat istiadat, teknologi serta cagar budaya
Untuk Kabupaten Wajo saat ini telah diselenggarakan sekolah budaya bugis, dengan menggratiskan para guru dan siapa saja yang ingin belajar bahasa daerah khususnya bahasa bugis termasuk Aksara Lontaraq.