kabarbursa.com
kabarbursa.com
News  

Krisis Guru ASN di Maros, Bupati Chaidir Siapkan Insentif untuk Wilayah Terpencil

(Foto : INT)
banner 468x60

KabarMakassar.com– Kabupaten Maros masih menghadapi kekurangan guru Aparatur Sipil Negara (ASN), terutama di daerah-daerah terpencil. Hal ini diungkapkan oleh Bupati Maros, Chaidir Syam, dalam upacara peringatan Hari Guru Nasional yang digelar di Lapangan Pallantikang, Senin (25/11).

“Di beberapa sekolah di wilayah terjauh, hanya ada satu guru ASN. Sisanya harus diisi oleh guru honorer,” ujar Chaidir.

Sebagai solusi, mantan Ketua DPRD Maros itu berjanji untuk meningkatkan insentif bagi guru yang bersedia ditempatkan di wilayah terpencil. Langkah ini diharapkan mampu menarik lebih banyak guru ASN untuk mengisi kekosongan di daerah tersebut.

Komitmen Penguatan Anggaran Pendidikan

Menanggapi persoalan ini, Ketua DPRD Maros, Muh. Gemilang Pagessa, menyebutkan bahwa sektor pendidikan menjadi prioritas dalam APBD 2025, dengan alokasi anggaran mencapai Rp420 miliar.

“Insentif untuk guru sudah masuk dalam pembahasan anggaran. Namun, kami perlu memastikan bahwa anggaran ini benar-benar tepat sasaran sesuai kebutuhan,” kata Gemilang.

Selain insentif guru, anggaran pendidikan juga dialokasikan untuk:

  • Penambahan ruang belajar,
  • Seragam gratis untuk siswa,
  • Rehabilitasi sekolah.

Gemilang, yang akrab disapa Gio, merinci bahwa belanja barang dan jasa untuk sektor pendidikan dianggarkan sebesar Rp74 miliar, sedangkan belanja modal mencapai Rp50 miliar.

APBD Terbesar Sepanjang Sejarah

APBD Maros tahun 2025 tercatat mencapai Rp1,6 triliun, angka tertinggi dalam sejarah Kabupaten Maros. Anggaran ini naik Rp39 miliar dari tahun sebelumnya, memberikan ruang lebih untuk penguatan sektor pendidikan.

“Kenaikan ini memberikan peluang besar untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Maros, termasuk mengatasi persoalan kekurangan guru ASN,” jelas Gio.

Prioritas Bupati Chaidir untuk Pendidikan

Bupati Chaidir juga menegaskan pentingnya langkah strategis untuk memperbaiki sektor pendidikan, mulai dari pemenuhan kebutuhan guru hingga fasilitas penunjang di sekolah-sekolah pelosok.

“Kami ingin memastikan bahwa semua siswa, termasuk di wilayah terpencil, mendapatkan pendidikan yang layak dengan dukungan tenaga pendidik yang memadai,” tegas Chaidir.

Dengan kolaborasi antara Pemkab dan DPRD Maros, diharapkan solusi jangka panjang untuk mengatasi krisis guru ASN dapat segera terwujud, sekaligus meningkatkan kualitas pendidikan di seluruh wilayah Kabupaten Maros.