KabarMakassar.com — Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), Muh. Tonang mengingatkan jemaah haji khusus yang akan berangkat ke tanah suci agar memastikan visanya adalah visa haji.
“Kerajaan Arab Saudi memberlakukan aturan ketat terkait visa untuk meminimalisir penyalahgunaan visa non-haji dalam penyelenggaraan ibadah haji,” ujarnya.
Visa haji itu, kata Tonang, adalah satu-satunya visa yang diperbolehkan pemerintah Arab Saudi untuk melaksanakan ibadah haji tahun ini.
Ia kembali mengingatkan masyarakat agar waspada terhadap penawaran keberangkatan haji tanpa antrean. Karena kemungkinan visa yang dijanjikan adalah visa pekerja atau visa ziarah yang tidak bisa dipakai untuk berhaji.
“Visa yang diakui untuk bisa melaksanakan ibadah haji adalah visa haji. Harus berhati-hati terhadap pihak-pihak yang mencari keuntungan di tengah tingginya animo masyarakat untuk berhaji,” bebernya.
Kakanwil Kemenag Sulsel, Tonang juga mengimbau jemaah untuk menjaga kesehatan dan mempersiapkan kebugaran fisik dengan baik mengingat suhu di Arab Saudi mencapai 50 derajat celcius.
“Saat ini suhu di Arab rata-rata 50an, disini cuma 30an. Saya minta siapkan fisik dengan baik, jaga kesehatan dan jaga kebugaran. Apalagi saat Armuzna (Arafah, Muzdalifah dan Mina), itu benar-benar butuh kebugaran fisik,” jelasnya.
Ia melanjutkan, jemaah haji khusus akan mendapatkan fasilitas yang memadai, seperti hotel berbintang lima termasuk fasiitas tenda yang istimewa selama Armuzna, serta tidak perlu antri puluhan tahun untuk berangkat haji.
“Haji khusus itu dapat fasilitas akomodasi hotel berbintang lima. Waktu berhajinya juga cuma 23 hari, beda haji reguler yang 42 hari. Tidak perlu antri sampai puluhan tahun seperti haji reguler,” tuturnya.