KabarMakassar.com — Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Koordinatorat Komisariat (Korkom) Universitas Negeri Makassar (UNM) menggelar aksi unjuk rasa di depan Rumah Sakit Paramount, Jumat (11/4/2025).
Demonstrasi ini merupakan bentuk pengawalan terhadap kasus yang sempat viral terkait dugaan penggunaan alat medis yang tidak steril di rumah sakit tersebut.
Salah satu orator aksi, Dwiky, mengatakan bahwa aksi ini digelar sebagai respons atas kekhawatiran masyarakat terhadap pelanggaran standar kesehatan yang terjadi di RS Paramount.
“Aksi ini sebagai bentuk pengawalan terhadap dugaan penggunaan alat medis tidak steril, yang jelas-jelas melanggar Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 23 tentang pemeliharaan alat medis. Kami meminta kejelasan dari pihak rumah sakit terkait penanganan kasus ini,” ujar Dwiky saat ditemui di lokasi aksi.
Selain menyoroti kondisi alat medis, massa aksi juga menyampaikan tuntutan terkait pelayanan tenaga kesehatan yang dinilai belum optimal.
“Kami juga menyoroti kualitas pelayanan petugas medis. Berdasarkan pengkajian kami, ada indikasi pelayanan tidak sesuai regulasi, sehingga perlu ada evaluasi terhadap tenaga kesehatan yang dianggap lalai,” tambahnya.
Menanggapi protes tersebut, pihak rumah sakit, kata Dwiky, mengaku telah mengambil langkah awal dalam menangani dugaan pelanggaran. Namun, massa aksi menekankan bahwa mereka masih menanti hasil laboratorium terhadap alat medis yang diduga terkontaminasi.
“Sudah ada penanganan awal, tapi kami masih menunggu hasil uji kultur yang sedang berlangsung. Ada dugaan alat medis tersebut terpapar jamur, dan hasil resminya belum keluar,” jelasnya.
Dwiky menegaskan, jika pihak RS Paramount tidak segera memberikan kejelasan hasil pemeriksaan secara terbuka, pihaknya akan kembali menggelar aksi lanjutan.
“Kalau tidak ada kejelasan dari pihak rumah sakit, kami pastikan akan ada aksi susulan,” tutupnya.