KabarMakassar.com — Harga emas turun di posisi US$ 1.994,77 per troy ons atau turun sekitar turun 0,41% pada penutupan perdagangan Senin (17/4/2023). Penurunan itu dipicu adanya ekspektasi dinaikkannya suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) pada Mei mendatang.
Selain optimisme terhadap kenaikan suku bunga The Fed, pasar juga melihat adanya peluang kenaikan imbal hasil Obligasi AS sebesar 3,60%, tertinggi selama satu dekade dan tertinggi selama tiga minggu.
Dipihak lain emas yang dihargai dalam dolar AS dianggap tidak menawarkan imbal hasil yang memadai.
Meski mengalami penurunan, sejumlah analis menilai penutupan kemarin hanya untuk menguji harga rendah emas, setelah menguat hampir 3 minggu berturut turut. Jika berhasil maka harga emas akan terpantul naik ke harga resisten sekitar $2.060USD.
Ditengah penurunan harga emas, Dolar justru mengalami kenaikan di hari Senin setelah pabrik negara bagian New York mulai beroperasi kembali, setelah tidur semenjak maret kemarin. Ini menambah optimisme pasar bahwa kebijakan Federal Reserve menaikkan suku bunga beberapa bulan terakhir, memberikan efek positif terhadap ekonomi AS.
Dollar pada senin naik 0,413% setelah indeks Empire State Manufacturing melesat menjadi 10,8 dari -24,6 pada bulan Maret, jauh lebih tinggi dari ekspektasi -18.