kabarbursa.com
kabarbursa.com
News  

Dosen INTI Jeneponto: Menuju Pilkada Damai dan Berintegritas

Dosen INTI Jeneponto: Menuju Pilkada Damai dan Berintegritas
Dosen Institut Turatea Indonesia, Mustaufiq (Dok : Ist).
banner 468x60

KabarMakassar.com — Dosen Institut Turatea Indonesia (INTI) Jeneponto, Mustaufiq menyebut berbagai cara dan strategi mulai dilakukan oleh masing-masing kandidat pasangan calon Kepala Daerah di Pilkada Serentak Tahun 2024.

Hal itu diperlihatkan para paslon melalui progres dukungan dari masyarakat umum namun tidak sedikit pula mendapat gestur skeptis dari beberapa kalangan.

Pemprov Sulsel

Menurut doktor dari jebolan Universitas Islam Negeri (UIN) Makassar ini hal tersebut wajar dan lumrah adanya dan itulah demokrasi. Istilah demokrasi berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu “demos” yang berarti rakyat dan “kratos” yang berarti kekuasaan atau pemerintahan.

Dalam demokrasi saja kata dia, rakyat memiliki hak dan kesempatan untuk menyampaikan pendapat, menyatakan kepentingan mereka, berpartisipasi dalam proses pembuatan keputusan, dan menjadi bagian dari kehidupan politik.

“Tujuan demokrasi adalah memberi kebebasan kepada seluruh rakyatnya untuk menyuarakan suara, pendapat, hingga aspirasi mereka dengan fungsinya, mewujudkan kedaulatan rakyat, menjamin Hak Asasi Manusia (HAM) mendorong akuntabilitas pemerintah, melindungi keanekaragaman dan pluralisme dengan tetap menjadikan bingkai kebersamaan dan ketertiban sebagai pilar terdepan menuju masyarakat yang beradab,” Jelasnya, Rabu (09/10).

Oleh karena itu, maka tak dipungkiri bahwa pada tataran konsep Indonesia sebagai negara yang mengedepankan sikap musyawarah, mufakat, berkeadaban, dan gotongroyong guna mewujudkan keadilan dan kesejahteraan serta persatuan.

Maka dari itu, esensi demokrasi harus memiliki nilai etik dan norma sebagai sebuah negara yang menjadikan Pancasila sebagai dasar dan landasan bernegara berbangsa dan bertanah air.

“Pilkada sebagai sebuah piranti demokrasi, sejatinya harus mampu menciptakan kepemimpinan di daerah yang bersumber dari potensi besar masyarakat mulai dari masyarakat desa, perkotaan, hingga elit di daerah dan menghindari dikotomi dan polarisasi yang dapat menimbulkan konflik baik vertikal maupun horisontal,” terang Mustaifiq.

Dikutip dari Auguste Comte dalam bukunya yang berjudul Cours de Philosophie Positive (1830) mengatakan konflik antara kelas di masyarakat terjadi karena hilangnya atau bergesernya norma sosial sehingga jalan tengah yang dilakukan ialah merangkul tidak memukul, menyejukkan dan tidak memanaskan.

Jika pola ini dilakukan oleh semua paslon maka Mustaufiq tak menampik hadirnya peradaban demokrasi yang memanusiakan manusia akan mewujudkan tatakelola pemerintahan yang baik dalam melayani, dan berkualitas dalam mengayomi.

Namun untuk mewujudkan konteks Pemilukada yang damai di daerah seperti pola di atas, maka Mustaufiq menyebut semua pihak harus ikut terlibat dengan perannya masing-masing.

“Seluruh stakeholder harus jelas dan membumi. Potensi tokoh masyarakat, tokoh pemuda, tokoh perempuan, tokoh agama, budayawan, aktivis, lembaga swadaya masyarakat, pelajar/Mahasiswa, pelaku usaha, birokrasi, pendidik, dan jurnalis memiliki kekuatan yang besar dalam menggerakkan dan menciptakan iklim demokrasi yang stabil dan bermartabat,” sebutnya.

Sebagai budaya ketimuran, sikap A’bulo Sibatang Accera sitongka – tongka juga harus mampu teradaptasi di tengah masyarakat sebagai upaya untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan sesama anak bangsa.

“Jadi Nilai Sipakatau (Menghargai), sipakalabbiri (Menghormati), harus dapat menjadi daya dorong yang kuat dan mewujudkan ketentraman dan kedamaian, Beda pilihan adalah manusiawi, namun perbedaan bukan jalan memisahkan silaturahim,” terang Mustaufiq.

Agar nilai-nilai tersebut tetap terjaga marwahnya, Wujudkan perbedaan dalam kedamaian dan damailah dalam setiap perbedaan karena mengajak dalam kebaikan adalah bentuk kita mewujudkan kebajikan sebagaimana firman Allah dalam Al Quran Surah Al-Zalzalah Ayat 7-8

“Maka barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya, dan barangsiapa mengerjakan kejahatan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula”.

Kemudian Allah.SWT juga memperjelas firmannya didalam QS. Al-A’raf Ayat 56 “Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik”.

Sesuai dengan firman dan petunjuk sang maha Pencipta, Mustaufiq mengajak marilah menuju pemilukada yang damai kita tebarkan kebaikan guna menghindari perselisihan dan menjauhi perbedaan yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan antar sesama.

“Dari Selatan Sulawesi Selatan, dari Butta Turatea Jeneponto kami kirimkan pesan damai menuju pemilukada yang berintegritas guna menghasilkan pemimpin yang berkualitas menuju indonesia Emas,” pungkasnya.