KabarMakassar.com — Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Sulawesi Selatan (Sulsel) menyelenggarakan Sosialisasi Persiapan Pelaksanaan Hari Raya Kurban 1445 H, di Kantor Gubernur pada, Selasa (11/06).
Kegiatan tersebut merupakan kerja sama antara Majelis Ulama Indonesia Sulsel, Dewan Masjid Indonesia Sulsel, Juru Sembelih Halal, Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia dan lainnya.
Kepala Disnakkeswan Provinsi Sulsel, Nurlina Saking menyampaikan diselenggarakannya kegiatan tersebut untuk mengkonsolidasikan semua kesiapan di seluruh kabupaten/kota.
“Dan bagaimana sebenarnya mengukur pemahaman terutama di pelaksanaan-pelaksanaan Idul Qurban di masjid-masjid yang tersebar di kabupaten/kota,” ucapnya.
Guru Besar Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin, Prof Lellah Rahim menilai perlunya koordinasi yang baik pada pemotongan hewan qurban di masjid-masjid agar pelaksanannya bisa terarah ke thayyib atau aman.
“Kebutulan saya berdomisili di Perumahan Dosen Tamalanrea, disana sangat memperhatikan hal tersebut. Pengadaan ternak melibatkan semua ahli. Bahkan saya turun langsung, mengukur apakah memenuhi syarat atau tidak, transportasinya, bahkan sudah disiapkan kandang,” bebernya.
Kandangnya, kata Prof Lellah, terbuat dari stainless, pakan hewan juga dicukupi dan terdapat area khusus disana.
Hal tersebut dilakukan dalam mengurangi faktor stres, apabila hewan mengalami stres sebelum dipotong maka dapat mempengaruhi kualitas daging serta penanganannya bisa sangat sulit.
Terkait perebahan sapi, Prof Lellah juga sangat menekankan agar mengetahui cara melakukannya saat pemotongan.
“Ada teknik merebahkan sapi, dengan teknik tertentu dan pastinya sangat baik untuk hewan,” tandasnya.
Ia menekankan perlunya sosialisasi intensif agar masjid yang lain dapat melakukan hal tersebut, dalam menciptakan pelaksanaan yang thayyib, peningkatan kualitas daging yang lebih baik dan demi kesrawan.
