KabarSelatan.id — Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lanto Daeng Pasewang, Jeneponto, Sulawesi Selatan mencatat jumlah pasien Demam berdarah (DBD) terus bertambah.
Direktur RSUD Latopas Jeneponto, dr Pasriani mengatakan jika jumlah pasien DBD meningkat signifikan selama tiga bulan terakhir.
"Mulai Oktober 9 orang, November 10 sedangkan bulan Desember jumlah pasien mencapai 20 orang. Desember sesuai data pertiga hari yang lalu. Dan mungkin bisa saja semakin bertambah. katanya saat dikonfrimasi kabarselatan.id, Rabu (28/12).
Ia menambahkan temuan kasus DBD pada bulan Oktober ini sudah jelas positif dan bukan lagi tersangka.
Menurutnya, dari puluhan pasien yang terjangkit DBD. Rata rata pasien yang terjangkit itu berasal dari berbagai wilayah Kabupaten Jeneponto.
"Hampir rata sih. Tidak ada wilayah yang terlalu banyak. Dan rata-rata pasien yang dirawat itu didominasi anak-anak," jelas mantan Kepala Puskesmas Bangkala ini.
Meski begitu, mantan Ketua Satgas Covid 19 ini menyebut jika jumlah pasien DBD yang dirawat disini masih sedikit dibanding Puskemas.
"Pasien yang kesini hanya yang dekat-dekat. Dan ini yang sampai ke kita kan mereka yang masuk dalam fase renjatan. Karena DBD derajat 1 dan 2 kan biasanya kan dirawat di Puskemas. Jadi mungkin bisa dibayangkan kalau lebih banyak diluar sana dibanding RS," lanjutnya.
Untuk ruangannya sendiri, pihaknya menyediakan ruang perawatan sesuai kualifikasi umur. Baik, anak maupun dewasa.
Selain itu pula, semua pasien yang dirawat tak memilik riwayat pwnyakit bawaan lainnya. Kecuali, pendarahan yang dialami pasien akibat DBD.
"Rata-rata pasien yang masuk itu tidak adalah murni pasien DBD bukan dengan pasien penyakit komplikasi lainnya," Pungkas dr Pasriani.
Olehnya itu, Kita tetap harus waspada melakukan rangkaian pencegahan penyakit ini.
"Demam yang tidak diketahui penyebabnya sebaikanya segera diperiksa difasilitas kesehatan terdekat," harapnya.
