KabarMakassar.com — Langit malam di Jalan Sulawesi dipenuhi cahaya lampion dan kemeriahan budaya saat ribuan warga berkumpul merayakan Cap Go Meh.
Di tengah euforia perayaan, Wali Kota Makassar Moh. Ramdhan Pomanto hadir dengan sebuah pesan penting: menjaga keberagaman dan solidaritas yang telah menjadi bagian dari identitas kota ini.
“Cap Go Meh ini bukan sekadar perayaan, tetapi momentum memperkuat solidaritas, memperlihatkan betapa kayanya budaya kita, dan menunjukkan bahwa Makassar adalah kota yang toleran,” ujar Danny Pomanto, Sabtu (08/02).
Sebagai bagian dari Jappa Jokka Cap Go Meh yang digelar Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi) Makassar, festival ini tak hanya diikuti masyarakat Tionghoa, tetapi juga berbagai komunitas lintas agama dan budaya. Hal ini, menurut Danny, adalah bukti nyata bahwa Makassar terus menjadi contoh harmoni sosial.
“Di sini, kita melihat semua golongan, semua tradisi, semua agama hadir bersama. Ini adalah wajah sejati Makassar,” tambahnya.
Tahun ini menjadi perayaan Cap Go Meh terakhir yang dihadiri Danny sebagai Wali Kota. Dengan penuh haru, ia menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh masyarakat yang telah bekerja sama menjaga keberagaman selama sembilan tahun kepemimpinannya.
“Saya hanya anak lorong yang diberi amanah menjadi Wali Kota dua periode. Jika ada yang kurang, saya mohon maaf. Tapi saya bangga melihat Makassar tetap luar biasa,” tuturnya.
Ia pun berharap tradisi ini tetap lestari dan semakin meriah di tahun-tahun mendatang, menjadikan Cap Go Meh sebagai ikon toleransi dan kebersamaan di Kota Makassar.
