KabarMakassar.com — Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto atau Danny Pomanto semakin menunjukkan keseriusannya maju sebagai kandidat Pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan (Pilgub Sulsel) 2024.
Setelah mendapatkan surat tugas rekomendasi dari DPP PDIP dan PPP, Danny Pomanto membangun komunikasi politik dengan berbagai partai. Ini dilakukan untuk mencukupkan koalisi. Salah satunya dengan mengikuti fit and proper tes di Pantai Keadilan Sejahtera (PKS) yang saat ini memiliki tujuh kursi di DPRD Sulsel.
Usai menjalani fit and proper tes, Danny merasa terhormat bisa berinteraksi secara politik dan menggali pikiran dalam perhelatan Pilgub Sulsel 2024.
“Tadi pertanyaan-pertanyaan itu sangat dalam dan saya kira mampu mengeksplorasi apa yang menjadi pikiran kami untuk masa depan Sulsel,” kata Danny Pomanto saat diwawancarai usai menjalani fit and proper tes di Hotel Swiss Bell Panakukang, Senin (22/07).
Secara garis besar, lanjut Danny Pomanto, baik dirinya maupun PKS sama-sama berkomitmen untuk memajukan Sulsel. Termasuk menggali potensi yang dirinya miliki untuk kemajuan Sulsel ke depan.
“Saya kira komitmennya itu disemangat yang sama untuk memajukan Sulsel. Saya kira PKS punya tekad bahwa keberadaan PKS di Sulsel memberi dampak bagi kemajuan Sulsel,” ujar Walikota Makassar dua periode itu dalam keterangannya, Selasa (23/7).
“Kami juga begitu, untuk apa kami maju kalau bikin Sulsel mundur. Makanya saya bilang jangan biarkan Sulsel mundur. Semangat itu yang sama, komitmennya di situ,” tambah Danny Pomanto.
Sejauh ini, bakal calon Gubernur Sulsel 2024 Danny Pomanto mengklaim telah mengantongi surat tugas dari DPP PDI Perjuangan. Dimana dibeberkan Wakil ketua DPD PDI Perjuangan SulSel, Andi Ansyari Mangkona.
“Sudah diserahkan oleh DPP beberapa hari yang lalu surat tugas kepada Danny Pomanto untuk Pilgub 2024. Danny menerima langsung di DPP,” kata Ansyari, Selasa (2/7) lalu.
Puang Baso sapaan Ansyari menegaskan bahwa, saat ini baru satu nama yang diberikan surat tugas oleh DPP untuk Pilgub Sulawesi Selatan. Danny pun menjadi prioritas diusung sebab sudah menjadi kader berlambang Banteng itu.
“Yang namanya kader, tentu menjadi prioritas partai dan surat tugasnya ada di pak Danny,” ucapnya.
Namun menurutnya, selama rekomendasi B1 KWK belum keluar, semua yang pernah mendaftar di PDI Perjuangan sama-sama memiliki peluang.
“Yang mendaftar semua punya peluang, tapi namanya kader pasti di prioritaskan,” ungkapnya.
Oleh karena itu, setelah pemberian surat tugas kepada Danny Pomanto diminta untuk segera mencukupkan koalisi karena PDI Perjuangan tidak cukup kursi mengusung sendiri.
“Setelah diberikan surat tugas, dia disuruh untuk mencukupkan koalisi partai politik, mencari wakil, sosialisasi dan surveinya seperti apa,” jelasnya.
Soal batas waktu surat tugas, Puang Baso belum mendapatkan informasi secara detail namun mengacu pada tahapan KPU Agustus mulai terlihat kandidat yang akan bertarung.
“Agustus sudah jelas semua sesuai jadwal KPU seperti apa tahapannya,”tandasnya.
Sementara itu, ditengah dinamisnya Pilgub Sulsel 2024, ada beberapa tokoh yang hangat diperbincang dengan simulasi politik yang disebut bakal berpaket. Yakni paket Andi Sudirman Sulaiman dan Fatmawati Rusdi. Duel paslon ini diumumkan oleh DPD NasDem Sulsel. Namun, paket ini masih menunggu rekomendasi dari DPP.
Paket lain yakni Danny Pomanto dan Indah Putri Indriani yang juga ramai tersebar di flatform media sosial. Otak-atik simulasi berlanjut Danny Pomanto paket dengan tokoh Tana Luwu Mayjen TNI (Purn) Marga Taufiq.
Adapun sosok mantan Walikota Makassar dua periode Ilham Arief Sirajuddin (IAS) tak ketinggalan yang dianggap sangat ideal berpasangan dengan Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan. Terakhir, IAS juga sempat bertemu dengan AIA hingga memunculkan sinyal politik yang bakal paket di Pilgub Sulsel.
Dimana politisi senior Golkar yang pernah menduduki Ketua DPD di Sulsel, IAS mengaku semua figur yang saat ini digadang-gadang maju Pilgub Sulsel, berpotensi berpasangan termasuk dirinya dengan AIA sapaan Andi Iwan.
Entah sebagai calon gubernur maupun wakil gubernur. Apalagi IAS menyebut Andi Iwan Aras merepresentasi wilayah Wajo atau Dapil Sulsel 2.
“Jadi bisa semua ji, diputar balik juga semua bisa. Diputar balik bagaimana pun semua bisa,”ucap IAS kepada awak media di warung kopi Lapak Abangda, Jalan Hertasning Kota Makassar, Jumat (14/06) lalu.
Selain itu, muncul juga paket AIA-DP atau DP-AIA, dimana keduanya silaturahmi pasca perayaan Idul Adha 1445 hijriah. Munculnya paket itu semakin menguatkan sinyal bahwa bakal terbentuk tiga poros big power atau kekuatan besar di Pilgub Sulsel kali ini.
Pasca munculnya wacana paket itu, sejumlah pengamat nenilai bahwa AIA sebagai Ketua Gerindra Sulsel sekaligus anggota DPR RI memilih bertarung untuk posisi sebagai bakal calon Wakil Gubernur. Nah, jka komunikasi atau lobi-lobi politik ala Danny agar mendapat kendaraan Gerindra lalu, apakah Walikota Makassar dua periode legowo atau menerima dengan ikhlas keputusan partai yang memilih dirinya untuk menjadi 02?
“Tidak mungkin lah pak AIA mau jadi 02,” singkat Suwadi Idris Amir, Analis Indeks Politica Indonesia.