KABARBUGIS.ID – Kabupaten Pinrang merupakan daerah penyuplai beras untuk 17 daerah yang tersebar di seluruh Indonesia. Hal ini dikatakan langsung oleh Direktur Bisnis Perusahaan Umum (Perum) Bulog, Febby Novita.
Bahkan untuk menyangga hasil produksi beras asal Kabupaten Pinrang, Bulog akan membangun Rice Milling Plant (RMP) di Pinrang dalam waktu dekat ini. RMP ini merupakan penggilingan gabah modern yang akan menghasilkan beras premium.
"Kami sudah lakukan kajian terkait pembangunan rice mining plan ini sejak lama, multiplier effect nya juga sudah kami pikirkan," kata Direktur Bisnis Perum Bulog Febby Novita di kantor Bupati Pinrang, Rabu (3/ 8).
Dihadapan Bupati Pinrang Andi Irwan Hamid, Febby menjelaskan fungsi Perum Bulog dalam menjaga stok pangan Nasional tentunya tidak terlepas dari peran serta semua pihak terutama Pemerintah dan Masyarakat.
Febby menambahkan rencana pembangunan rice milling plant untuk menampung hasil produksi petani di Pinrang.
"Pembangunan rice milling plant modern yang akan dibangun nantinya diharapkan mampu membantu para petani sekaligus akan menjadi partner bagi para pengusaha penggilingan padi lokal," bebernya.
Hal senada disampaikan Pimpinan Wilayah Perum Bulog Sulselbar, Bakhtiar AS membenarkan bahwa Kabupaten Pinrang adalah salah satu sentra produksi padi di Provinsi Sulawesi selatan.
Bahkan Kabupaten Pinrang, lanjutnya merupakan salah satu penyuplai beras untuk 17 daerah yang tersebar di seluruh Indonesia.
Sementara itu, Bupati Pinrang Irwan Hamid berharap Bulog bisa membangun gudang penyimpanan beras di Kabupaten Pinrang agar dapat menampung stok padi pada petani. Karena Pinrang adalah salah satu sentra produksi padi yang ada di Provinsi Sulawesi selatan.
Namun, sebelum pembangunan rice milling plant tersebut, Irwan mengatakan Perum Bulog terlebih dahulu melakukan dialog agar tidak menimbulkan kontradiksi di tengah para pengusaha penggilingan padi.
"Kami berharap sebelum dibangun Perum Bulog membuka pintu dialog agar dapat mengetahui multiplier effect dari dibangunnya rice milling plant ini" pungkas Irwan Hamid.
