kabarbursa.com
kabarbursa.com
News  

70 Tahun Beasiswa Australia, Cetak 600 Lebih Alumni di Sulsel

banner 468x60

KabarMakassar.com — Perayaan memperingati 70 Tahun Beasiswa Australia di Indonesia digelar dengan acara jamuan makan malam untuk para alumni yang berada di kawasan Indonesia Timur yang berlangsung di The Rinra Hotel, Makassar, Sabtu (10/06) malam.

Konsulat Jenderal Australia untuk Indonesia di Makassar, Bronwyn Robbins mengatakan perayaan itu dilakukan untuk mempererat hubungan Australia dengan para alumni beasiswa Australia Awards di Indonesia yang telah menempuh pendidikan di Australia.

Kegiatan itu pun juga untuk mendukung para alumni dan membangun jejaring untuk dapat berkolaborasi di berbagai program proyek penelitian maupun inovasi-inovasi terbaru.

"Senang sekali berkerjasama dengan alumni dan bisa bekerja pada berbagai program proyek sosial dan jika perlu kami bantu dalam pendanaan dan tentu kami mendukung program-program mereka," ungkapnya.

Ia mengaku setiap tahunnya ada banyak pendaftar berasal dari Sulawesi Selatan yang ingin melanjutkan pendidikan di Australia sebagai negara modern dan canggih serta dekat dari Indonesia.

Selama 70 tahun itu pula, sebanyak kurang lebih 600 alumni beasiswa melalui jalur Australia Awards yang tercatat berasal dari Sulawesi Selatan telah menempuh pendidikan di Australia.

Melalui hal itu, pihaknya mendukung penuh pembangunan di Indonesia dan menjadi mitra untuk Indonesia di bidang pendidikan khususnya serta pada bidang-bidang lain seperti sosial, keamanan dan antar masyarakat.

"Kita adalah tetangga yang sangat dekat oleh itu karena sebagai teman baik ingin mendukung pembangunan Indonesia selama 70 tahun sebagai mitra Indonesia dan Australia dalam bidang pendidikan sosial, antar masyarakat, regional, keamanan dan lain-lain dan ada beasiswa program sampai saat ini," pungkasnya.

Sementara itu, salah satu alumni Beasiswa Australia Awards Short Courses asal Makassar, Syarif Ramadhan menuturkan pengalaman selama mengikuti kegiatan beasiswa tentang kepemimpinan disabilitas dan reformasi kebijakan.

Ia mengaku banyak bertemu dengan para pengambil kebijakan di Australia yang memberikan akomodasi yang layak bagi penyandang disabilitas.

Dimana, ia membangun proyek untuk mengkampanyekan isu kesehatan bagi disabilitas dan memberikan penelitian bagi tenaga kesehatan tentang bagaimana cara berkomunikasi dengan penyandang disabilitas.

Selain itu, didukung dengan program Australia ia turut terlibat dalam penyusunan dokumen rencana aksi daerah disabilitas di Sulawesi Selatan.

"Mengkampanyekan isu kesehatan yang berhubungan dengan isu disabilitas. Kami memberikan penelitian bagi tenaga medis bagaimana berinteraksi dengan penyandang disabilitas dan mendorong penyusunan rencana aksi disabilitas di Sulawesi Selatan," pungkasnya.