kabarbursa.com
kabarbursa.com

Kenali Melasma, Kondisi Kulit Ditandai Munculnya Bercak Hiperpigmentasi

Kenali Melasma, Kondisi Kulit Ditandai Munculnya Bercak Hiperpigmentasi
Ilustrasi wajah dengan melasma (Dok: Int).
banner 468x60

KabarMakassar.com — Melasma yang juga dikenal dengan sebutan chloasma merupakan kondisi kulit yang ditandai dengan kemunculan bercak-bercak hiperpigmentasi pada permukaan kulit.

Bercak-bercak ini umumnya berwarna cokelat dan sering kali muncul di area-area kulit yang terpapar sinar matahari secara langsung, seperti wajah, leher, dan lengan bawah.

Pemprov Sulsel

Penyakit ini biasa disebut dengan istilah masker kehamilan karena kondisi ini banyak terjadi pada ibu hamil. Tetapi, yang menarik, bercak-bercak yang muncul selama masa kehamilan umumnya akan memudar dan hilang setelah ibu melahirkan.

Gejala utama melasma yang paling sering terlihat saat kondisi melasma adalah munculnya bercak-bercak berwarna cokelat atau bahkan lebih gelap daripada warna kulit normal seseorang.

Warna dari bercak-bercak tersebut bisa bervariasi, tergantung pada seberapa dalam pigmentasi atau melanin yang terkumpul di lapisan kulit. Oleh sebab itu, melasma ini dapat dibagi menjadi tiga kategori berdasarkan kedalaman pigmen yang terdeposit, yang memengaruhi tampilan juga karakteristik bercak-bercak tersebut pada kulit.

Menurut Hellosehat yang merupakan mitra resmi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, melasma terbagi menjadi tiga jenis diantaranya adalah.

1. Epidermal yaitu bercak-bercak yang memiliki warna coklat tua dengan garis batas yang tegas pada kulit.

2. Dermal yaitu bercak berwarna cokelat muda atau kebiruan dengan garis tepi yang lebih kabur. Bercak tersebut tidak akan terlihat jelas ketika diperiksa di bawah wood’s lamp.

3. Campuran yaitu jenis yang paling umum dari ketiganya, ditandai dengan warna bercak yang kebiruan serta cokelat serta pola campuran.

Kondisi tersebut umumnya muncul pada daerah dahi, pipi, batang hidung, dan di atas bibir atas. Akan tetapi, bercak juga bisa timbul pada bagian tubuh lain seperti rahang, leher, dagu, lengan bagian bawah, bahu dan lengan bagian atas.

Apabila melasma muncul di wajah, bercak-bercak hiperpigmentasi biasanya akan nampak secara simetris di kedua sisi wajah, membentuk pola yang serupa dan hampir identik.

Walau melasma sendiri tidak menyebabkan rasa sakit, gatal, atau ketidaknyamanan fisik lainnya pada penderitanya, dalam beberapa kasus yang jarang terjadi, bercak-bercak tersebut dapat mengalami perubahan, seperti menjadi kemerahan atau bahkan menunjukkan tanda-tanda peradangan.

Hal tersebut dapat mengindikasikan adanya iritasi atau reaksi kulit terhadap faktor-faktor tertentu.

Penyebab pasti dari kondisi melasma masih belum sepenuhnya dipahami, tetapi para ahli menduga bahwa melasma terjadi ketika melanosit, yakni sel-sel yang bertanggung jawab untuk memproduksi pigmen kulit, menghasilkan jumlah pigmen yang berlebihan.

Hal tersebut menyebabkan terjadinya perubahan warna pada kulit yang membentuk bercak-bercak hiperpigmentasi. Walau begitu, terdapat beberapa faktor yang diduga menjadi pemicu utama munculnya kondisi ini.

Salah satu pemicu terbesar ialah paparan radiasi, baik yang berasal dari sinar ultraviolet (UV) maupun sinar inframerah, serta perubahan hormon dalam tubuh. Sinar ultraviolet, khususnya dari paparan sinar matahari, dapat merangsang aktivitas melanosit, dan dalam beberapa kasus, bahkan sedikit paparan sinar UV dapat menyebabkan melasma kambuh setelah sebelumnya menghilang.

Selain itu, perubahan hormon juga sering kali berperan dalam perkembangan melasma, terutama terhadap wanita hamil. Peningkatan kadar hormon seperti estrogen, progesteron, serta hormon perangsang melanosit selama trimester ketiga kehamilan diduga menjadi faktor yang turut berkontribusi dalam munculnya bercak-bercak hiperpigmentasi tersebut.

Perawatan melasma

Mengubah gaya hidup serta menerapkan beberapa pengobatan rumahan dapat menjadi langkah yang efektif untuk membantu mengatasi kondisi melasma.

Sejumlah perubahan dalam rutinitas sehari-hari serta penggunaan bahan alami di rumah mungkin dapat memberikan perbaikan bagi kondisi kulit anda. Dengan pendekatan yang tepat, anda dapat meredakan gejala melasma dan mencegah perkembangannya lebih lanjut.

1. Hindari waxing

Proses waxing dapat memicu peradangan pada kulit, yang mampu memperburuk kondisi melasma yang sudah ada. Karena itu, sangat disarankan untuk menghindari metode waxing jika anda berisiko mengalami melasma, guna mengurangi kemungkinan iritasi atau peradangan lebih lanjut.

Sebagai alternatif, anda dapat berkonsultasi dengan dokter kulit untuk mengetahui jenis penghilangan bulu atau metode perawatan lain yang lebih aman dan sesuai dengan kondisi kulit anda. Dermatolog nantinya dapat memberikan saran yang tepat mengenai pilihan yang dapat membantu menghindari komplikasi atau efek samping yang tidak diinginkan.

2. Pakai tabir surya

Karena paparan sinar matahari adalah salah satu pemicu utama timbulnya melasma, sangat penting untuk selalu menggunakan tabir surya setiap hari, bahkan ketika cuaca tampak mendung atau berawan.

Perlindungan dari sinar UV harus tetap menjadi prioritas, karena sinar matahari tetap bisa menembus awan dan memengaruhi kulit. Dianjurkan, memilih tabir surya dengan tingkat perlindungan SPF minimal 30 atau lebih tinggi, dan pastikan produk tersebut mengandung bahan aktif seperti zink oksida dan/atau titanium dioksida.

Kedua bahan tersebut bekerja dengan cara fisik untuk membatasi dampak buruk sinar UV, dengan memantulkan atau menyerap sinar matahari sebelum menembus lapisan kulit anda.

3. Menggunakan topi

Selain mengaplikasikan tabir surya secara rutin, sangat dianjurkan untuk mengenakan topi dengan tepi lebar sebagai tambahan perlindungan bagi wajah anda dari paparan langsung sinar matahari. Topi tersebut dapat membantu menutupi wajah dan bagian leher, sehingga mengurangi risiko terjadinya hiperpigmentasi akibat sinar UV.

Anda juga sebaiknya membatasi waktu yang dihabiskan untuk beraktivitas di luar ruangan, terkhusus pada jam-jam ketika intensitas sinar matahari sangat tinggi. Apabila terpaksa berada di luar, cobalah untuk selalu mencari tempat yang teduh atau berlindung di bawah payung untuk menghindari paparan sinar matahari langsung yang dapat memperburuk kondisi kulit anda.