KabarMakassar.com — Nilai tukar rupiah ditutup di posisi Rp15.507 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Kamis (17/10) kemari.Berdasarkan data Bloomberg, rupiah menguat 0,02 persen atau naik 3 poin dibandingkan penutupan sebelumnya. Sementara itu, indeks dolar AS terpantau menguat tipis 0,01 persen ke level 103,410.
Di kawasan Asia, mata uang utama lainnya bergerak dengan pola bervariasi terhadap dolar AS. Beberapa mata uang melemah, seperti yen Jepang yang turun 0,08 persen, rupee India melemah 0,06 persen, dan ringgit Malaysia terkoreksi 0,39 persen. Selain itu, peso Filipina, baht Thailand, dan yuan China masing-masing terdepresiasi sebesar 0,09 persen, 0,03 persen, dan 0,11 persen.
Won Korea Selatan mencatat pelemahan terbesar di kawasan ini dengan turun 0,41 persen, disusul oleh dolar Singapura dan dolar Hong Kong yang masing-masing melemah 0,04 persen dan 0,03 persen. Di sisi lain, dolar Taiwan menjadi satu-satunya mata uang yang mencatat penguatan sebesar 0,06 persen terhadap dolar AS.
Pergerakan variatif mata uang di Asia ini menunjukkan dinamika yang dipengaruhi oleh faktor global, termasuk penguatan dolar AS yang terjadi secara bertahap.
Pada awal perdagangan Kamis kemarin, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat dibuka melemah pada perdagangan menyentuh level Rp15.557 per dolar AS.
Rupiah dibuka melemah bersamaan dengan mata uang Asia lainnya. Berdasarkan data Bloomberg, rupiah dibuka melemah 0,30% atau 47 poin ke level Rp15.557. Sementara itu, indeks dolar AS terpantau melemah 0,09% ke level 103,49.
Sementara itu, mata uang Asia lainnya seperti yen Jepang naik 0,18%, dolar Hong Kong turun 0,02%, won Korea Selatan turun 0,02%, dan yuan China menguat 0,01%. Kemudian rupee India menguat 0,05%, dolar Singapura menguat 0,19%, peso Filipina naik 0,20%, ringgit Malaysia melemah 0,05%, dan baht Thailand yang dibuka menguat 0,03%
Prediksi perdagangan hari ini
Pada perdagangan, hari ini Jumat (18/10), nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dibuka menguat ke level Rp15.495 per dolar AS. Menurut data Bloomberg, rupiah naik tipis 0,07 persen atau 11,5 poin dibandingkan penutupan sebelumnya. Sementara itu, indeks dolar AS justru turun 0,09 persen ke level 103,73.
Penguatan tidak hanya terjadi pada rupiah, sejumlah mata uang Asia lainnya juga menunjukkan tren serupa. Yen Jepang menguat 0,11 persen, diikuti oleh dolar Singapura, dolar Hong Kong, dan won Korea Selatan yang masing-masing naik 0,02 persen. Baht Thailand mencatat kenaikan terbesar dengan menguat 0,28 persen terhadap dolar AS.
Namun, rupee India menjadi satu-satunya mata uang di kawasan ini yang mengalami penurunan, meskipun hanya melemah tipis 0,08 persen pada pembukaan perdagangan hari ini.
Penguatan sejumlah mata uang Asia ini terjadi di tengah pelemahan dolar AS, memberikan angin segar bagi pasar valas regional.
Sebelumnya, Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memperkirakan mata uang rupiah akan ditutup menguat pada perdagangan hari ini di rentang Rp15.430 – Rp15.520. Ibrahim mengatakan pasar merespons positif terhadap pemilihan susunan kabinet baru, karena presiden terpilih Prabowo memilih pemimpin yang memiliki kompetensi di bidangnya.
Pelantikan kabinet merupakan salah satu poin penting, bukan hanya dinilai tentang politik, tetapi juga seberapa jauh tim yang ada nantinya akan mampu untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 8% per tahun pada tahun-tahun mendatang.
Oleh sebab itu, menurutnya pelaku pasar dan investor tentu akan menantikan dengan sangat hati-hati, siapa saja yang akan masuk ke dalam kabinet. Seiring adanya pemanggilan terhadap Sri Mulyani Indrawati yang diproyeksikan akan kembali menjadi menteri keuangan, menurutnya, pelaku pasar akan merespons secara positif.