KabarMakassar.com — Pasar saham mengalami tekanan besar dengan koreksi indeks lebih dari 2% pada perdagangan Kamis (06/02) membuat banyak saham tertekan ke level rendah.
Pelemahan ini membuat ratusan saham turun ke harga yang lebih murah, memicu pertanyaan: apakah ini peluang bagi investor untuk mengakumulasi saham-saham unggulan?
IHSG anjlok 2,12% atau 148,69 poin, berakhir di level 6.875,54. Sepanjang perdagangan, indeks sempat menyentuh titik terendah 6.830,11 dan level tertinggi 7.033,62.
Dari total pergerakan saham, hanya 188 yang menguat, sementara 444 lainnya mengalami penurunan dan 323 stagnan. Kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp12.052 triliun.
Sejumlah saham dengan kapitalisasi besar mengalami tekanan, termasuk PT Bank Mandiri (BMRI) yang turun 7,69%, serta PT Chandra Asri Pacific (TPIA) yang melemah 6,09%.
Saham lain seperti PT Bank Negara Indonesia (BBNI), PT Bangun Kosambi Sukses (CBDK), dan PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) juga terkoreksi masing-masing 4,67%, 4,35%, dan 4,11%.
Tim Analis MNC Sekuritas memproyeksikan bahwa dengan tertembusnya support 6.931, IHSG masih berpotensi melanjutkan koreksi ke area 6.742-6.835. Namun, masih ada peluang rebound dalam jangka pendek untuk menguji 6.883-6.896.
Sementara itu, Phintraco Sekuritas mencatat bahwa IHSG kini berada dalam pola bearish continuation setelah menembus critical support di 6.950. Di sisi global, langkah pemerintahan AS yang menginstruksikan penurunan 10-Year Bond Yield tanpa pemangkasan suku bunga The Fed menimbulkan kekhawatiran likuiditas ketat di pasar finansial, yang berpotensi menekan indeks lebih lanjut.
Di tengah tren negatif ini, beberapa saham justru dianggap menarik untuk strategi buy on weakness:
- PT Sumber Alfaria Trijaya (AMRT)
- PT PP London Sumatra Indonesia (LSIP)
- PT Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP)
Sementara itu, saham PT Petrindo Jaya Kreasi (CUAN) direkomendasikan untuk sell on strength.
Phintraco Sekuritas juga merekomendasikan saham seperti PT Mayora Indah (MYOR), PT Mitra Adiperkasa (MAPI), PT Indofood Sukses Makmur (INDF), dan PT Bukalapak.com (BUKA) sebagai pilihan potensial di tengah volatilitas pasar.
Dengan IHSG yang berpotensi bergerak dalam rentang support 6.800 – resistance 7.000, investor disarankan untuk tetap mencermati level kunci sebelum mengambil keputusan.
Disisi lain, di tengah tren negatif ini, ada dua emiten yang mulai menunjukkan tanda-tanda perlawanan. Aksi akumulasi yang dilakukan oleh pengendali saham mereka memunculkan spekulasi: apakah ini awal dari pembalikan arah atau hanya jeda sebelum koreksi lebih lanjut?
Saham AKRA masih dalam tren turun setelah gagal menembus resistance di sekitar garis MA50. Sebelumnya, saham ini sempat bertahan di rentang 1.200–1.230, namun tekanan jual membawa harga kembali ke kisaran 1.100. Meskipun demikian, pengendali dan direksi terlihat terus melakukan akumulasi di area 1.174–1.200.
Tekanan jual dari investor asing masih menjadi tantangan utama. Jika AKRA mampu bertahan di atas level psikologis 1.100, peluang rebound ke 1.200–1.220 terbuka. Namun, jika support ini jebol, level 1.000 berpotensi menjadi target selanjutnya.
Saham SIDO mengalami koreksi lebih dari 1%, turun ke level 555. Saat ini, saham ini sedang menguji zona support kuat di 550–560, tetapi tekanan distribusi masih cukup tinggi. Meski bos SIDO tetap melakukan akumulasi dengan membeli saham senilai Rp20,7 juta di harga 575, belum ada konfirmasi teknikal yang menunjukkan pembalikan arah yang solid.
Jika SIDO mampu bertahan di atas 550 dalam beberapa hari ke depan, peluang rebound mulai terbuka. Namun, jika support ini gagal dipertahankan, penurunan lebih dalam ke 530 atau bahkan 500 bisa terjadi.
Aksi akumulasi yang dilakukan pengendali saham bisa menjadi indikasi bahwa harga saat ini dianggap menarik. Namun, dengan volatilitas pasar yang masih tinggi, investor perlu mencermati level kunci sebelum mengambil keputusan.
Untuk AKRA, mempertahankan level 1.100 menjadi sinyal positif, sementara SIDO harus mampu bertahan di atas 550 agar terhindar dari koreksi lebih lanjut. Apakah ini awal dari kebangkitan atau hanya konsolidasi sementara? Pasar akan segera memberi jawabannya.
Dilansir dari Bloomberg, Berikut rekomendasi saham hari ini yang dirangkum dari sejumlah broker.
BRI Danareksa Sekuritas
- GJTL
- MPPA
BNI Sekuritas
- TOBA
- MLPL
- PANI
- ADRO
- BRMS
- BUMI
Phillip Sekuritas
- DEWI
- SATU
- AMRT
MNC Sekuritas
- AMRT
- LSIP
- ICBP
- CUAN
CGS International Sekuritas
- BUKA
- LPPF
- EXCL
- INDF
- AMRT
- EMTK
Phintraco Sekuritas
- MYOR
- MAPI
- AMRT
- INDF
- BUKA
Panin Sekuritas
- TOBA
- LPPF
- BRMS
- KLBF
Mirae Asset Sekuritas
- BBCA
- BBNI
- BBRI
- DEWA
- ICBP
- MLPL
- TOBA
- TRON
Disclaimer: Saham-saham yang direkomendasikan di atas mencerminkan potensi tren kenaikan berdasarkan analisis teknikal dan fundamental. Meski demikian, investor disarankan untuk tetap mencermati kondisi pasar dan melakukan analisis lebih lanjut sebelum mengambil keputusan investasi. Berita ini tidak bersifat mengajak untuk membeli produk tertentu.