kabarbursa.com
kabarbursa.com

IHSG Terkoreksi 5 Hari Berturut-turut, Ditutup Melemah ke Level 7.569,85

IHSG Berpotensi Rebound Susul The Fed Pangkas Suku Bunga
Ilustrasi Saham (Dok : KabarMakassar).
banner 468x60

KabarMakassar.com — IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) kembali mengalami pelemahan sebesar 0,48% atau turun 36,75 poin ke level 7.569,85 pada penutupan perdagangan Rabu (30/10) kemarin dengan posisi terendah di 7.521,73 dan tertinggi 7.606,68. Volume perdagangan mencapai 18,35 miliar saham dengan nilai transaksi sekitar Rp11,69 triliun dan frekuensi 1,26 juta kali.

Beberapa emiten mengalami penurunan signifikan, termasuk:

Pemprov Sulsel
  • SMGR: Turun 4,87% ke Rp3.910 per saham
  • GGRM: Turun 4,2% ke Rp14.250 per saham
  • BBCA: Turun 1,43% ke Rp10.350 per saham
  • BMRI: Turun 1,1% ke Rp6.750 per saham

Pelemahan ini mungkin dipengaruhi oleh faktor internal maupun eksternal, seperti kondisi makroekonomi dan sentimen pasar global.

Pergerakan Saham Sepanjang Hari
Pada jeda siang perdagangan kemarin, IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) tercatat mengalami penurunan signifikan sebesar 66,13 poin atau sekitar 0,87% dan berakhir di level 7.540,46.

IHSG bergerak dalam rentang 7.521,73 hingga mencapai level tertinggi sementara di 7.606,68. Penurunan IHSG ini turut dipengaruhi oleh koreksi harga saham dari beberapa emiten besar.

Pada akhir sesi perdagangan I, Beberapa saham unggulan yang tertekan meliputi:

  • BBRI: Melemah 0,21%
  • BBCA: Turun 1,9%
  • BMRI: Anjlok 2,56%
  • BBNI: Menurun 1,89%
  • ASII: Turun 0,49%
  • TLKM: Terkoreksi 1,03%

Pada awal perdagangan kemarin, IHSG dibuka melemah sebesar 0,41% atau 31,52 poin menuju level 7.575,07. Indeks sempat menyentuh level tertinggi 7.606,68, namun tren melemah berlanjut sepanjang sesi. Total 160 saham tercatat menguat, 131 saham melemah, dan 212 saham stagnan. Kapitalisasi pasar mencapai Rp12.714,11 triliun.

Di tengah tren pelemahan ini, saham BREN mengalami peningkatan tipis sebesar 0,74% ke level Rp6.850. Saham lainnya yang turut tertekan di antaranya BMRI yang turun 2,20% ke Rp6.675, BBCA yang melemah 1,67% ke Rp10.325, AMMN yang terkoreksi 0,80% ke Rp9.350, serta DSSA yang turun 0,73% ke Rp44.075.

Namun, beberapa saham berhasil mencatatkan penguatan, seperti:

  • SONA: Melesat 16,28% ke Rp10.000
  • ANTM: Naik 1,86% ke Rp1.645
  • MAPA: Bertumbuh 1,55% ke Rp980

Pergerakan IHSG yang cenderung melemah di sesi pertama ini mencerminkan tekanan jual yang masih kuat, terutama pada saham-saham berkapitalisasi besar.

Sebelumnya, IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) saat ini berada dalam tren bearish setelah mengalami penurunan selama lima hari berturut-turut. Pada perdagangan hari ini, Rabu (30/10/2024), IHSG diperkirakan masih rentan untuk kembali melemah.

Berdasarkan data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), pada penutupan perdagangan Selasa (29/10), IHSG tercatat turun sebesar 28,03 poin atau setara 0,37% dan ditutup di level 7.606,60.

Meski berada dalam tren koreksi, secara year-to-date untuk tahun 2024, IHSG masih mencatatkan kenaikan sebesar 4,59% dengan kapitalisasi pasar yang mencapai Rp12.754,13 triliun.

Tim analis dari MNC Sekuritas menyoroti bahwa tekanan jual yang dominan telah memengaruhi pergerakan IHSG dalam beberapa waktu terakhir. Secara teknikal, mereka memperkirakan bahwa koreksi ini akan membawa IHSG untuk menguji level support di kisaran 7.518 hingga 7.540, sebagai bagian dari fase korektif wave iv dari wave (i) dari wave [iii].

Namun, bila tekanan jual berlanjut dan IHSG tidak mampu bertahan di area support ini, ada risiko koreksi yang lebih dalam untuk menguji level 7.355 hingga 7.444, yang diprediksi akan membentuk wave (c) dari wave [ii] atau wave (c) dari wave [iv].

Pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan bergerak dalam kisaran level support di 7.595 dan 7.518. Sementara itu, level resistance terdekat berada di kisaran 7.810 hingga 7.910.

MNC Sekuritas memperingatkan bahwa dengan kondisi pasar yang masih didominasi oleh tekanan jual, para investor perlu berhati-hati dalam memilih saham.

Namun, bagi investor jangka panjang, fase koreksi ini juga dapat menjadi kesempatan untuk mencermati saham-saham yang memiliki fundamental kuat di tengah potensi pelemahan IHSG yang berlanjut.

Pada Rabu (30/10/2024), BNI Sekuritas memilih saham ARTO, BRIS, BUMI, BREN, WIKA, dan TOBA sebagai trading idea bagi investor. Sementara itu, MNC Sekuritas memberikan rekomendasi terhadap saham INTP, KLBF, TKIM, dan ULTJ. Adapun, RHB Sekuritas memberikan peringkat beli untuk saham AMMN, ISAT, JSMR, dan TUGU untuk dicermati investor.