kabarbursa.com
kabarbursa.com

IHSG Menguat 5 Hari Berturut Jelang Pelantikan Prabowo-Gibran

IHSG Menguat, Saham Perbankan dan Peluang Dividen CBDK Jadi Sorotan
Ilustrasi Saham (Dok: KabarMakassar).
banner 468x60

KabarMakassar.com — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil mencatat kenaikan signifikan pada penutupan perdagangan Kamis (17/10) kemarin. IHSG ditutup di level 7.735 setelah menguat 86,09 poin atau 1,13 persen dibanding sesi sebelumnya. Penguatan ini menunjukkan IHSG menguat lima hari berturut jelang Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih Minggu (20/10) mendatang.

Berdasarkan data dari RTI Infokom, total transaksi saham mencapai Rp11,72 triliun dengan volume perdagangan sebanyak 27,22 miliar saham.

Pemprov Sulsel

Secara sektoral, tujuh dari 11 indeks sektor mencatat kenaikan, dengan sektor bahan dasar (basic) memimpin penguatan sebesar 2,75 persen. Sebanyak 343 saham terpantau mengalami kenaikan, sementara 230 saham mengalami penurunan dan 224 saham lainnya stagnan.

Sementara itu, bursa saham di Asia bergerak di zona merah. Indeks Nikkei 225 di Jepang turun 0,69 persen, Hang Seng Composite di Hong Kong melemah 1,18 persen, dan Kospi Korea Selatan sedikit terkoreksi sebesar 0,04 persen.

Berbeda dengan tren di Asia, bursa Eropa mencatat penguatan serempak. Indeks FTSE 100 Inggris naik tipis 0,13 persen, DAX Jerman naik 0,79 persen, dan CAC 40 Prancis mencatat kenaikan tertinggi sebesar 1,08 persen.

Bursa saham Amerika Serikat juga menunjukkan tren positif, dengan indeks S&P 500 naik 0,47 persen, NYSE Composite meningkat 0,75 persen, dan NASDAQ Composite menguat 0,28 persen.

Sepanjang perdagangan sesi I kemarin, IHSG terus melesat, Hingga pukul 12:00 WIB, IHSG melesat 0,97% ke posisi 7.723,25. IHSG pun berhasil menyentuh level psikologis 7.700 pada sesi I perdagangan kemarin.

Nilai transaksi indeks pada sesi I hari ini sudah mencapai sekitar Rp 4,9 triliun dengan melibatkan 14,6 miliar saham yang berpindah tangan sebanyak 730.526 kali. Sebanyak 308 saham terapresiasi, 227 saham terdepresiasi, dan 251 saham cenderung stagnan.

Secara sektoral, sektor bahan baku dan keuangan menjadi penyokong IHSG di sesi I hari ini yakni masing-masing mencapai 1,39% dan 1,04%.

Seiring dengan sektor keuangan yang menjadi penyokong IHSG, tiga saham perbankan raksasa menjadi penyokong utama IHSG yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) yang mencapai 18,1 indeks poin, kemudian saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebesar 14,9 indeks poin, dan saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) sebesar 5,8 indeks poin.

Selain itu, emiten energi baru terbarukan (EBT) konglomerasi Prajogo Pangestu yakni PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) juga menjadi penyokong IHSG yakni sebesar 14,9 indeks poin.

Pelaku pasar terus merespons keputusan Bank Indonesia (BI) yang mempertahankan suku bunga acuan, sambil mencermati peluang pemangkasan lebih lanjut. Aksi beli terlihat mengakumulasi saham-saham yang sensitif terhadap suku bunga, terutama di sektor perbankan.

Faktor ini mendorong IHSG untuk kembali menguat dan mendekati level 7.750 pada perdagangan Kamis (17/10). Dari sisi teknikal, pelebaran positif pada indikator MACD berlanjut, meskipun ada tanda-tanda peralihan minat ke saham-saham berkapitalisasi menengah.

IHSG bergairah di tengah sikap pasar yang menanti pengumuman data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) dan kondisi ekonomi dari China. AS akan merilis angka klaim pengangguran baik initial maupun continuing.

Angka ini nantinya akan menjadi pertimbangan bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) untuk memutuskan suku bunga acuannya ke depan dengan sudut pandang data ketenagakerjaan.

Jika semakin banyak orang yang melakukan klaim pengangguran, maka probabilitas The Fed untuk membabat suku bunganya akan semakin besar.

Sebagai informasi, dalam dokumen Summary Economic Projections (SEP), masih ada peluang bagi The Fed untuk memangkas suku bunga acuannya dengan total 50 basis poin (bps) hingga Desember 2024 nanti.

Kemudian, para pelaku pasar juga akan mencermati China akan merilis pertumbuhannya untuk kuartal III-2024 pada Jumat besok.

Di tingkat global, data ekonomi terbaru menunjukkan penurunan ekspor Jepang sebesar 1,7 persen pada September 2024, disertai perlambatan impor menjadi 2,1 persen di periode yang sama. Tren serupa juga terlihat di Amerika Serikat.

Di dalam negeri, perhatian pasar tertuju pada pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih pada 20 Oktober 2024, yang akan diikuti dengan pengumuman susunan kabinet baru sehari setelahnya.

Rekomendasi saham untuk perdagangan hari ini meliputi PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG), PT Barito Pacific Tbk (BRPT), PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS), dan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA).