kabarbursa.com
kabarbursa.com

IHSG Kembali Melemah Akhir Sesi I, Dipengaruhi Saham Sektor Infrastruktur dan BREN

IHSG Anjlok 1,46 Persen ke Level 7.003, Ini Penyebabnya!
Ilustrasi Saham (Dok : KabarMakassar).
banner 468x60

KabarMakassar.com — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau melemah pada akhir perdagangan sesi I Jumat (07/06) setelah sempat dibuka menguat di awal sesi.

Hingga pukul 11:30 WIB, IHSG terkoreksi 0,57% ke posisi 6.935,26, namun masih bertahan di level psikologis 6.900.

Pemprov Sulsel

Nilai transaksi indeks pada sesi I mencapai sekitar Rp 3,6 triliun, dengan 7,4 miliar saham berpindah tangan sebanyak 430.487 kali. Tercatat, 249 saham menguat, 274 saham melemah, dan 230 saham stagnan.

Sektor infrastruktur menjadi pemberat terbesar IHSG di sesi I dengan koreksi mencapai 1,05%. Selain itu, beberapa saham juga menjadi penekan utama IHSG, termasuk saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) yang mencatatkan penurunan 25,2 indeks poin.

BREN kembali menyentuh auto reject bawah (ARB) pada sesi I hari ini, melanjutkan tren negatif sejak suspensinya kembali dibuka Rabu pekan lalu. Perdagangan saham BREN masih menggunakan sistem full call auction (FCA), sehingga pergerakannya sulit diprediksi meski ada Indicative Equilibrium Price (IEP) sebagai acuan.

IHSG mengalami tekanan meski sentimen pasar global hari ini cenderung positif. Membaiknya sentimen global didorong oleh keputusan Bank Sentral Eropa (ECB) yang menurunkan suku bunga acuan untuk pertama kalinya sejak 2019, sebesar 25 basis poin. Suku bunga utama kini berada di 4,25%, suku bunga fasilitas simpanan di 3,75%, dan suku bunga pinjaman marjinal di 4,5%.

Penurunan suku bunga oleh ECB diharapkan dapat mengurangi tekanan inflasi di zona euro, yang telah turun dari lebih dari 10% pada akhir 2022 menjadi sedikit di atas target 2% dalam beberapa bulan terakhir.

Namun, kemajuan ini mulai terhenti, menimbulkan kekhawatiran bahwa inflasi mungkin stagnan atau mengalami stagflasi seperti di Amerika Serikat.

Pasar juga berharap Bank Sentral AS (Federal Reserve/The Fed) akan mengikuti langkah ECB dengan memangkas suku bunganya tahun ini. Berdasarkan perangkat FedWatch, probabilitas The Fed mempertahankan suku bunga pada pertemuan bulan ini sebesar 99,9%, dengan ekspektasi penurunan suku bunga pada pertemuan September dan Desember.

Dukungan terhadap harapan ini datang dari data tenaga kerja dan performa manufaktur AS yang menunjukkan pelemahan.

Jumlah klaim baru untuk tunjangan pengangguran meningkat minggu lalu, dan biaya unit tenaga kerja naik lebih kecil dari perkiraan pada kuartal pertama, menunjukkan pasar tenaga kerja yang mendingin.

Klaim awal tunjangan pengangguran naik 8.000 menjadi 229.000 yang disesuaikan secara musiman untuk pekan yang berakhir 1 Juni, menurut Departemen Tenaga Kerja AS.