kabarbursa.com
kabarbursa.com

IHSG Ditutup Menguat 0,29 Persen, Dipimpin Sektor Teknologi

IHSG Diprediksi Rawan Koreksi Usai Menguat 4 Hari Berturut
Ilustrasi Saham (Dok : KabarMakassar).
banner 468x60

KabarMakassar.com — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil ditutup menguat pada perdagangan Rabu (16/10) kemarin. Angka ini menunjukkan IHSG naik sebesar 0,29 persen atau 21,98 poin ke level 7.648,94. Sepanjang hari, indeks bergerak dalam rentang 7.616,6 hingga 7.658,39, menunjukkan volatilitas yang cukup tinggi.

Menurut data RTI, volume transaksi hari ini mencapai 22,03 miliar saham dengan total nilai transaksi sebesar Rp11,6 triliun. Sebanyak 320 saham mengalami kenaikan, mendorong penguatan IHSG, sementara 245 saham melemah dan 231 saham stagnan hingga penutupan perdagangan.

Pemprov Sulsel

Sepanjang perdagangan pagi hingga sore hari IHSG sejatinya bergerak fluktuatif dengan rentang pergerakan pada terjadi pada level 7.658,39 – 7.616,6. Dengan frekuensi yang terjadi 1,24 juta kali diperjualbelikan.

Penguatan IHSG sejalan dengan pergerakan positif bursa Asia lainnya, seperti Hang Seng Index yang naik 0,9 persen, Shanghai Composite Index yang menguat 0,4 persen, dan Straits Times Index yang meningkat 0,42 persen. Meskipun bursa regional menunjukkan pola mixed, sentimen positif tetap terlihat.

Saham-saham sektor teknologi menjadi pendorong utama penguatan IHSG kali ini, didukung oleh optimisme pelaku pasar terhadap rilis laporan keuangan emiten kuartal ketiga yang segera diumumkan. Selain itu, perhatian investor juga tertuju pada perkembangan kebijakan moneter global.

Saham-saham infrastruktur juga menjadi pendukung IHSG sepanjang perdagangan hari ini,diantaranya dadalah PT LinkNet Tbk (LINK) melesat 13,9% ke posisi Rp1.510/saham. Selain itu penguatan juga terjadi pada saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) melonjak 4,96% ke posisi Rp6.875/saham.

Senada, saham properti turut menjadi pendorong IHSG di zona hijau, PT Natura City Developments Tbk (CITY) terbang 34,8% ke posisi Rp120/saham, PT Metro Realty Tbk (MTSM) menguat 9,58% ke posisi Rp183/saham. PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) melesat 5,38% ke posisi Rp12.750/saham.

Sementara indeks saham LQ45 yang berisikan saham-saham unggulan juga berhasil menutup hari di zona hijau, dengan kenaikan 0,60 poin atau menghijau 0,06% ke posisi 949,21.

Di Jepang, anggota dewan Bank of Japan Seiji Adachi menyatakan bahwa saat ini terdapat kondisi yang memungkinkan normalisasi kebijakan moneter, namun ia menekankan agar kenaikan suku bunga dilakukan secara bertahap.

Gubernur Bank Sentral Jepang Kazuo Ueda juga menegaskan bahwa pihaknya masih memiliki waktu untuk menganalisis perkembangan pasar sebelum mengambil langkah selanjutnya.

Dari sisi internasional, pasar sedang menantikan langkah stimulus baru dari Tiongkok, dengan rencana pernyataan resmi oleh Menteri Perumahan China pada hari ini kamis (17/10)

Sementara itu, dari dalam negeri, sentimen pasar didorong oleh sinyal politik terkait calon menteri Presiden Prabowo, setelah adanya pertemuan dan pembekalan calon menteri baru-baru ini. Hal ini memberikan indikasi lebih jelas mengenai arah kebijakan ekonomi yang akan diambil pemerintah mendatang.

Transisi politik yang berjalan mulus, ditandai dengan pertemuan Prabowo bersama 49 calon menteri di kediamannya, memberikan sinyal stabilitas yang diapresiasi pasar.

Partisipasi Sri Mulyani dalam pembahasan APBN dan program ekonomi prioritas bersama Prabowo turut memberikan optimisme terkait kelanjutan kebijakan ekonomi yang sudah berjalan. Kembalinya Sri Mulyani sebagai kandidat Menteri Keuangan dipandang pelaku pasar sebagai jaminan berlanjutnya kebijakan fiskal yang kredibel dan pro-pertumbuhan.

Ditambah, data neraca perdagangan Indonesia turut memberikan dorongan bagi pasar. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan surplus perdagangan sebesar US$3,26 miliar pada September 2024, lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang mencatat surplus US$2,9 miliar.

Surplus ini merupakan yang ke-53 berturut-turut sejak Mei 2020, didukung oleh penurunan impor serta kinerja ekspor komoditas nonmigas seperti bahan bakar mineral, minyak nabati, dan besi baja.

IHSG tetap berada dalam tren positif setelah Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan tingkat suku bunga acuan atau BI Rate di level 6%.

Pengumuman tersebut disampaikan dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) edisi Oktober 2024, di mana Gubernur Perry Warjiyo bersama jajarannya mengambil langkah yang sesuai dengan ekspektasi pasar.

Hasil rapat yang berlangsung pada 15–16 Oktober 2024 itu menyatakan bahwa suku bunga BI Rate tetap di 6%, dengan suku bunga Deposit Facility dan Lending Facility masing-masing dipertahankan pada 5,25% dan 6,75%.