kabarbursa.com
kabarbursa.com

IHSG Ditutup di Zona Merah, Prospek Fluktuatif Menanti Perdagangan Hari Ini

IHSG Melemah Sepekan, Capai Level 7.496
Ilustrasi KabarMakassar
banner 468x60

KabarMakassar.com — Pada akhir perdagangan awal pekan, hari Senin (09/09), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan sebesar 0,25%, menutup sesi di angka 7.702,74.

Data dari Indeks Sektoral IDX-IC menunjukkan bahwa 9 dari 11 sektor saham mengalami penurunan pada hari ini. Sektor kesehatan mencatat penurunan terbesar sebesar 0,97%, disusul oleh sektor energi dan sektor infrastruktur yang masing-masing turun sebesar 0,62% dan 0,57%.

Pemprov Sulsel

Namun, dua sektor mengalami kenaikan, yaitu sektor properti dan sektor barang konsumen non-primer dengan peningkatan masing-masing sebesar 1,91% dan 0,14%.

Menurut laporan dari RTI Business, frekuensi transaksi saham di bursa lokal hari ini mencapai 1,10 juta kali. Jumlah saham yang berpindah tangan sebanyak 18,61 miliar lembar dengan nilai transaksi mencapai Rp10,74 triliun.

Hari ini, 353 saham mengalami penurunan, 236 saham mengalami kenaikan, dan 211 saham tidak mengalami perubahan.

Emiten dengan penurunan terbesar adalah BINO, yang turun sebesar 16,67%, diikuti oleh SILO dan MKAP yang masing-masing turun 14,49% dan 8,96%.

Sebaliknya, emiten dengan kenaikan tertinggi adalah KICI yang melonjak 33,33%, disusul oleh DATA dan MLPL dengan kenaikan masing-masing sebesar 20,41% dan 16,44%.

Seiring dengan pergerakan IHSG, hampir seluruh indeks di bursa Asia juga mengalami penurunan. Indeks Nikkei turun 0,48% ke 36.215,80, Indeks Hang Seng turun 1,42% ke 17.196,96, dan Indeks Shanghai turun 1,06% ke 2.736,48. Sementara itu, Indeks Straits Times naik 1,22% ke 3.496,53.

Pada awal pekan ini, IHSG mengalami profit taking setelah mencapai level tertinggi intraday dalam pekan sebelumnya. Terlihat bahwa IHSG mengalami koreksi sebagai hasil dari profit taking setelah periode penguatan yang signifikan. Dengan volume perdagangan yang mulai menurun, IHSG saat ini sedang menguji area support-nya di kisaran 7.600 hingga 7.650.

Pada sesi akhir perdagangan hari ini, IHSG ditutup di zona merah, menurun sebesar 19,10 poin atau 0,25%, berakhir di level 7.702,73.

Sementara, Pada perdagangan hari inim Selasa (10/09), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan terpengaruh oleh sentimen global, terutama terkait dengan data ekonomi yang akan dirilis dari Amerika Serikat (AS) dan China.

Secara teknikal, IHSG menunjukkan pergerakan yang fluktuatif di atas pivot point di level 7.605 sepanjang hari Senin. Penguatan IHSG juga mulai tertahan di area resistance antara 7.700 hingga 7.775 selama dua pekan terakhir.

Untuk perdagangan hari Selasa, IHSG diperkirakan akan tetap bergerak fluktuatif dalam rentang antara 7.650 dan 7.750.

Pergerakan IHSG akan dipengaruhi oleh beberapa faktor eksternal. Salah satunya adalah kemungkinan pemangkasan suku bunga acuan oleh European Central Bank (ECB) sebesar 25 basis poin dari tingkat saat ini di 4,25%. ECB dijadwalkan akan mengadakan pertemuan pada 12 September 2024. Meskipun inflasi di Euro Area tetap tinggi, ECB mungkin akan mengurangi suku bunga untuk mendukung pemulihan ekonomi di kawasan tersebut.

Selain itu, data Indeks Harga Konsumen (CPI) dari AS, yang dijadwalkan dirilis minggu ini, akan menjadi faktor penting. Perubahan signifikan dalam CPI dapat mempengaruhi kebijakan moneter The Fed. Jika terjadi penurunan yang signifikan, The Fed mungkin akan melonggarkan kebijakan moneternya lebih agresif.

Dengan mempertimbangkan faktor-faktor ini, IHSG memiliki potensi untuk mengalami penguatan kembali dengan level support di 7.546 dan resistance di 7.754 pada perdagangan hari Selasa (10/9).

PDAM Makassar