kabarbursa.com
kabarbursa.com

Ekonom Sebut Program Makan Siang Prabowo Potensi Dongkrak Ekonomi Mikro

Ekonom Sebut Program Makan Siang Prabowo Potensi Dongkrak Ekonomi Mikro
Pengamat Ekonomi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (Uinam), Murtiadi Awaluddin (dok kabarMakassar)
banner 468x60

KabarMakassar.com — Pengamat Ekonomi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (Uinam), Murtiadi Awaluddin, menyatakan bahwa jika program makan siang yang diusulkan Presiden Terpilih Prabowo Subianto benar-benar dilaksanakan, baik secara bertahap di seluruh sekolah maupun sebagai percontohan di beberapa sekolah di provinsi tertentu, program tersebut dapat memberikan dampak positif bagi pelaku ekonomi mikro dan kecil, terutama di sektor jasa penyedia makanan.

Menurut Murtiadi, program ini akan membuka peluang bagi usaha mikro dan kecil, seperti katering atau makanan rumahan, untuk meningkatkan kapasitas produksi mereka.
“Jika program ini berjalan, permintaan terhadap jasa penyedia konsumsi makanan akan meningkat. Otomatis, kapasitas produksi mereka akan bertambah, dan dengan itu, kebutuhan tenaga kerja juga meningkat. Hal ini akan membantu masyarakat sekitar mendapatkan pekerjaan tambahan,” jelasnya, Senin (30/09).

Pemprov Sulsel

Selain itu, dampak positif juga akan dirasakan pada sektor bahan baku yang digunakan oleh penyedia jasa makanan. Kebutuhan akan bahan-bahan seperti telur, ayam, ikan, dan sayur-sayuran akan meningkat, yang menurut Murtiadi, akan memicu perputaran ekonomi yang lebih baik di tingkat mikro.

“Pelaku ekonomi kecil yang bergerak di bidang bahan baku makanan juga akan merasakan manfaatnya. Kenaikan permintaan terhadap produk-produk seperti telur, daging, dan sayuran akan menciptakan perputaran ekonomi yang lebih dinamis,” tambahnya.

Lebih lanjut, Murtiadi menekankan bahwa masyarakat penyedia makanan olahan yang berada di sekitar sekolah akan menjadi garda terdepan dalam penyelenggaraan program ini. Usaha katering kecil hingga makanan rumahan diharapkan menjadi pihak yang terlibat langsung dalam penyediaan makanan bagi program tersebut.

Dengan adanya program makan siang ini, tidak hanya kebutuhan gizi siswa yang terpenuhi, tetapi juga perekonomian masyarakat di sekitar sekolah yang dapat terdorong ke arah yang lebih baik.

Lebih lanjut, Murtiadi menekankan pentingnya quality control dalam pelaksanaan program makan siang di sekolah-sekolah. Menurutnya, kualitas makanan yang disajikan harus diawasi secara ketat mengingat orang tua telah mempercayakan pihak sekolah untuk mengelola konsumsi anak-anak mereka.

“Quality control menjadi hal yang sangat penting, terutama karena orang tua telah mempercayai sekolah dalam hal ini. Kita tidak boleh mengabaikan kepercayaan ini,” ujar Murtiadi.

Ia juga mengingatkan tentang risiko yang dapat terjadi jika quality control diabaikan, mengingat beberapa kasus keracunan yang terjadi akibat katering massal.

“Kasus-kasus keracunan makanan dari katering massal yang pernah terjadi harus menjadi pelajaran. Program ini harus dirancang dengan hati-hati agar kejadian serupa tidak terulang,” jelasnya.

Murtiadi menambahkan bahwa selain pengawasan terhadap kualitas, higienitas dalam pengelolaan makanan juga harus menjadi perhatian utama.

Ia mengimbau agar para penyedia jasa makanan tidak hanya fokus pada keuntungan semata, tetapi juga menjaga kebersihan dan kualitas bahan yang digunakan.

“Tingkat higienitas makanan harus benar-benar dijaga. Jangan sampai demi meraup keuntungan besar, aspek kebersihan diabaikan,” pungkasnya.